Pro Kontra Aturan Praperadilan di RKUHAP, Kepastian atau Celah Bagi Tersangka?

3 weeks ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTOIlustrasi sidang praperadilan. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Revisi Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) kini menuangkan aturan baru terkait praperadilan. Salah satunya yang diatur adalah pokok perkara baru bisa disidangkan ketika praperadilan rampung.

Dengan demikian, maka sidang pokok perkara harus menunggu sidang praperadilan rampung terlebih dahulu. Aturan tersebut tertuang dalam Pasal 154 huruf d, yang berbunyi:

"Selama pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam huruf c belum selesai maka pemeriksaan pokok perkara di pengadilan tidak dapat diselenggarakan."

Aturan ini kemudian banyak disoroti karena dinilai dapat dijadikan alat oleh para tersangka untuk mengulur waktu proses hukumnya. Seperti halnya yang diungkap Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi.

"Aturan ini bisa saja dimanfaatkan oleh pelaku dengan cara tidak dengan segera mengajukan permohonan praperadilan karena pemeriksaan pokok perkara tidak lagi secara otomatis menggugurkan hak mengajukan praperadilan sebagaimana yang diatur dalam KUHAP existing yang selama ini mau tidak mau mendorong pemohon praperadilan untuk segera mengajukan praperadilan sebelum pemeriksaan perkara pokok," demikian keterangan mereka, dikutip Kamis (24/7).

Mereka mengakui, sebenarnya ada sisi positif dari aturan baru ini: Tersangka bisa mendapatkan kepastian jaminan hak atas proses hukum yang adil. Namun, di lain sisi, aturan ini tak sejalan dengan asas peradilan yang ada.

"Hambatan prosedural seperti potensi penyalahgunaan praperadilan semestinya tidak menjadi penghalang dalam proses perampasan aset dan penuntasan perkara. Penundaan pemeriksaan terhadap pokok perkara karena menunggu hasil pemeriksaan sidang praperadilan juga tidak sesuai dengan asas peradilan cepat, sederhana, dan berbiaya ringan dimana penundaan terhadap pemeriksaan perkara pokok dipandang memperlambat keadilan dan terungkapnya kebenaran materiil, justice delayed is justice denied," tulisnya.

Senada dengan itu, pakar hukum pidana Universitas Parahyangan, Agustinus Pohan, juga sepakat bahwa aturan ini bisa disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan.

"Ketentuan ini kemungkinan akan banyak digunakan oleh tersangka, dan berpotensi menghambat proses pelimpahan perkara ke pengadilan. Proses penuntutan yang biasanya cepat, dapat terhambat oleh praperadilan dan akan berkejaran dengan masa penahanan (bila tersangka ditahan)," ucap Pohan.

Begitu juga yang diungkapkan oleh pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar. Dia menilai, aturan ini keliru.

"Pasal ini ngaco, kalau sudah sidang pokok perkara maka dengan sendirinya praperadilan gugur. Logisnya seperti itu," ujar Fickar.

Read Entire Article