Gubernur Jakarta Pramono Anung memberikan laporan realisasi APBD paruh pertama 2025. Menurutnya, hingga Juli 2025, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 5,18 persen.
“Yang pertama, yang ingin kami sampaikan bahwa Jakarta sekarang ini tumbuh 5,18 persen, nasional 5,12 persen, kita mempunyai kontribusi kurang lebih 16,61 persen dari GDP. Dan inflasi kita 2,25 persen artinya bahwa sebenarnya Jakarta terjaga dengan baik momentum pertumbuhannya,” kata Pramono di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Rabu (27/8).
Pram menyebut, Jakarta memberikan kontribusi sekitar 16,61 persen terhadap GDP.
“Jadi dengan demikian karena Jakarta mempunyai kontribusi 16,61 persen dari GDP, ini juga memberikan kontribusi yang baik bagi pemerintah secara nasional,” tambahnya.
Pramono melanjutkan, pendapatan daerah pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp 43,65 triliun.
“Realisasi APBD hingga tanggal 31 Juli 2025 berjalan cukup baik dan total Rp91,34 triliun, pendapatan daerah sudah mencapai Rp43,65 triliun, artinya 56 persen,” ucap Pramono.
“Dan kita memang dibandingkan dengan nasional, pada waktu itu Pak Dirjen Pajak juga hadir di tempat ini, Jakarta kurang lebih 10-15 persen di atas pendapatan nasional di bidang pajak,” tambahnya.
Sementara, belanja daerah pada tahun 2025 ini, menurut Pramono, telah mencapai Rp 30,95 triliun. Angka ini sudah mencapai 37 persen dari target.
“Surplus anggaran kurang lebih Rp 14,67 triliun dan silpanya Rp 18,56 triliun. Maka dengan demikian mudah-mudahan momentum dari bulan Juli sampai dengan Desember tidak banyak mengalami perubahan, semuanya sesuai dengan apa yang menjadi perencanaan kita bersama,” ucap Pramono.
Lebih lanjut, Pramono menyebut angka pengangguran di Jakarta menurun dari tahun lalu.
“Tingkat pengangguran Jakarta tercatat 6,18 persen, mengalami penurunan dari year to year, walaupun penurunannya kecil tapi mengalami penurunan. Dan yang menggembirakan pada semester pertama, investasi di Jakarta cukup baik, angkanya adalah Rp 140,8 triliun,” ucap Pramono.
“Ini menunjukkan bahwa Jakarta secara keseluruhan berjalan dengan baik,” tandasnya.
DKI Jakarta Sudah Beri Subsidi Pajak Kendaraan Listrik Rp 412,456 Miliar di 2025
Sementara itu, Kepala Bapenda DKI Jakarta, Lusiana Herawati menyebut DKI Jakarta telah memberikan subsidi pajak sebesar Rp 412,456 untuk pajak kendaraan bermotor dan pajak kendaraan listrik.
“Untuk pajak kendaraan bermotor Rp 412,456 miliar ini terdiri dari 100.427 kendaraan bermotor. Ini terdiri dari penghapusan sanksi dan juga untuk PKB kendaraan listrik,” bebernya.