
GUBERNUR Jakarta Pramono Anung meminta kepolisian mengembalikan alat pengolah beras milik PT Food Station Tjipinang Jaya yang disita sebagai barang bukti kasus beras oplosan.
Pramono menegaskan, meski terseret kasus pelanggaran mutu, Food Station sebagai BUMD DKI tetap harus menjaga ketersediaan stok beras di Jakarta.
"Food Station ini penyedia beras untuk Jakarta. Kami meminta alatnya tidak dijadikan barang bukti yang membuatnya tak bisa dioperasikan," ujar Pramono di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (14/8).
Menurutnya, jika mesin tetap disita, suplai beras warga akan terganggu. Ia bersyukur alat tersebut kini bisa kembali beroperasi. "Kalau tidak dioperasikan, kebutuhan beras pasti terpengaruh. Untuk yang sudah ditarik, ya sudah ditarik," katanya.
Sebelumnya, Anggota Komisi B DPRD DKI M. Taufik Zoelkifli mengungkap stok beras di gudang Food Station kian menipis akibat penyegelan mesin pengolah gabah oleh aparat. Penyegelan terkait kasus beras oplosan itu membuat stok diperkirakan hanya cukup untuk sepekan.
"Kalau lebih dari seminggu disegel, pasokan beras di Jakarta akan bermasalah," ujar Taufik. Pemprov DKI disebut kesulitan mengolah beras baru karena mesin belum dibuka segelnya.
Taufik mendorong Pemprov DKI berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian agar mesin bisa segera dioperasikan kembali. "Mudah-mudahan pabrik dan mesinnya segera dibuka lagi," imbuhnya. (Z-10)