REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Presiden Prabowo Subianto menghadiri pembukaan konvensi sains, teknologi dan industri (KSTI) tahun 2025 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, Kamis (7/8/2025). Namun, saat hendak memberikan sambutan dan menjadi keynote speech, ia meminta awak media untuk keluar dari ruangan auditorium.
Ia pun berkelakar agar awak media keluar dan diarahkan untuk makan-makan atau ngopi di luar auditorium. Sontak, pernyataan Prabowo Subianto disambut gelak tawa dari para peserta yang terdiri dari 1.000 orang lebih peneliti dan 350 orang rektor di seluruh Indonesia.
Prabowo berada di ruang auditorium lebih dari dua jam. Pintu masuk ke ruangan auditorium pun dijaga ketat oleh petugas keamanan.
Seusai acara kepada media, Prabowo mengaku ingin lebih bebas berbicara di ajang Konvensi Saintek dan industri tahun 2025. Sehingga, ia menginginkan pembicaraannya tidak diliput oleh awak media. "Biar lebih bebas gitu ya," ujar Prabowo kepada awak media, Kamis (8/8/2025).
Selain itu, ia pun memilih tidak ingin diliput media saat memberikan sambutan agar tidak dipelintir atau dipolitisasi. Sebab yang dibicarakannya menyangkut ilmu, sains dan teknologi. "Jangan dipelintir, jangan dipolitisasi ini kan kita bicara ilmu, sains, teknologi," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto mengatakan mengundang 350 rektor dari perguruan tinggi negeri dan swasta se-Indonesia. Serta mengundang seribu lebih peneliti terbaik di Indonesia.
Prabowo mengatakan, peneliti yang diundang ke acara konvensi sains, teknologi dan industri menggunakan pendekatan h index di atas angka 15. Pihaknya juga mengundang peraih Nobel Konstantin Novoselov di usianya 36 tahun dan Brian Schmidt.
"Kita ingin menginspirasi teman-teman peneliti semua di sini supaya memiliki keinginan, mimpi besar, mendapatkan kontribusi yang sangat besar. Jadi Nobel Laureate (penghargaan itu sebenarnya bukan sekedar hadiah, bukan sekedar research tetapi dia adalah kontribusi terbesar untuk kemanusiaan," kata dia.
Pihaknya juga mengundang mahasiswa pascasarjana dengan total peserta mencapai 2.000 orang. Brian mengaku kehadiran sejumlah tokoh seperti menteri untuk memberikan gagasan-gagasan.
"Kita ingin mendengarkan inspirasi-inspirasi, gagasan-gagasan dari pemimpin bangsa kita. Karenanya kami sangat berterima kasih Bapak-Ibu menteri yang kemudian nanti kita undang ke depan sini untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan yang strategis," katanya.
Prabowo berharap, keberadaan sains dan teknologi di Indonesia dapat mewujudkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Selain itu, ia mendorong agar ekonomi ekstraktif diubah dengan lebih banyak mengelola hilirisasi.
"Kuncinya adalah penguasaan sains dan teknologi, jadi paling tidak sedikit banyak bapak-Ibu yang hadir di ruangan ini punya tanggung jawab moral, tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa penguasaan sains dan teknologi oleh bangsa kita itu betul-betul bisa dikuasai," kata dia.