Presiden Prabowo Subianto sebelum memasuki Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Jenderal (Purn) Subianto dipastikan menghadiri undangan Presiden China Xi Jinping terkait parade militer di Beijing pada 3 September 2025. Parade tersebut bertujuan untuk memperingati 80 tahun kemenangan dalam Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Dunia Anti-Fasis.
Presiden Prabowo dilaporkan terbang menggunakan Pesawat Kepresidenan dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (2/9/2025) malam WIB. Prabowo terbang dengan rombongan terbatas ke China. Setelah dari negeri Tirai Bambu, Prabowo dilaporkan melanjutkan kunjungan kerja ke Jepang.
Media Prancis, Intelligence Online melaporkan, kunjungan Presiden Prabowo tak hanya dalam rangka melihat parade militer di Beijing. Lebih dari itu, Jakarta dan Beijing bersiap meneken kontrak pengiriman jet tempur J-10, yang belum pernah diresmikan otoritas kedua negara sebelumnya.
Di antara Rafale dari Prancis dan KAAN dari Turki, jet tempur asal China diperkirakan siap memperkuat Indonesia. Menurut sumber, Presiden Prabowo dan pemerintahannya akan menghidupkan kembali diskusi tentang pembelian 42 jet tempur J-10 dari China.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memutuskan untuk menunda kunjungan ke Republik Rakyat China (RRC) dalam waktu dekat. Prabowo dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Tianjin, China, pada awal September 2025.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan, pada September 2025, Presiden Prabowo mendapatkan sejumlah undangan internasional dari berbagai pihak. Termasuk menghadiri Sidang Tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
"Salah satunya adalah undangan untuk beliau menghadiri Sidang Tahunan PBB di New York. Ini membuat salah satu pertimbangan bagi beliau di dalam memutuskan hadir atau tidaknya beliau memenuhi undangan dari pemerintah Tiongkok," ujar Prasetyo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025).
Prabowo tidak bisa meninggalkan Tanah Air lantaran marak demonstrasi di berbagai daerah yang menjurus pembakaran dan penjarahan. Namun, kini situasi mereda sehingga Prabowo memutuskan menghadiri undangan Presiden Xi untuk agenda kedua, yaitu parade militer.