Prabowo Hapus Tantiem Direksi BUMN yang Rugi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Berbagai isu politik menarik terjadi dalam sepekan terakhir, termasuk perintah Presiden Prabowo Subianto terkait penghapusan tantiem direksi BUMN yang merugi, serta kunjungan Presiden Peru ke Jakarta.

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Badan Pengelola Investasi Danantara untuk menghapus tantiem bagi direksi BUMN jika perusahaan mengalami kerugian. Pernyataan ini disampaikan saat pidato kenegaraan pada Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8). Prabowo menegaskan bahwa keuntungan yang didapatkan BUMN haruslah nyata, bukan hasil manipulasi data.

Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sekitar 1.000 warga menggelar unjuk rasa menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk mundur dari jabatannya. Aksi ini dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa bupati bersikap arogan. Demonstrasi tersebut berlangsung di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).

Sementara itu, Presiden Prabowo juga menganugerahkan kenaikan pangkat bintang empat menjadi Jenderal Kehormatan kepada lima purnawirawan TNI. Mereka adalah Sjafrie Sjamsoeddin, (Alm) Ali Sadikin, Agus Sutomo, Muhammad Herindra, dan Muhammad Yunus Yosfiah. Penganugerahan ini dilakukan dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (10/8).

Di sisi lain, Hasto Kristiyanto kembali ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PDIP setelah partai tersebut mengadakan kongres awal Agustus 2025. Penunjukan ini dilakukan melalui rapat DPP PDIP yang berlangsung Kamis pekan ini.

Dalam kunjungan ke Indonesia, Presiden Peru, Dina Boluarte, menyebut Indonesia sebagai mitra penting dan salah satu negara dengan ekonomi paling dinamis di Asia. Hal ini diungkapkannya dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Senin pekan ini. Boluarte memuji hubungan bilateral yang telah terjalin selama lima dekade terakhir.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara