Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyebut Ketum Megawati Soekarnoputri memiliki sejumlah pertimbangan dalam menentukan sosok Sekjen periode 2025-2030. Salah satunya, kata Ribka, Megawati perlu membersihkan nama Hasto terlebih dahulu dari eks mantan koruptor jika nantinya kembali menjadi Sekjen.
"Banyak pertimbangan (soal Sekjen). Ibu ini kan orangnya pengin merehabilitasi juga kan. Dia tahu semua publik bahwa Hasto itu tidak terstigma karena korupsi itu penting ya," kata Ribka di arena Kongres PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Sabtu (2/8).
Dia mengatakan kasus Hasto menjadi pembelajaran politik penting bagi masyarakat. Sebab, menurut Ribka, Hasto adalah tahanan politik dengan cara kriminalisasi hukum yang tak boleh terulang.
"Ini kan pembelajaran politik juga. Jangan dong Pak Hasto, nanti kan di luar beda nanti digorengnya Pak Hasto gak jadi Sekjen karena persoalan tahanan korupsi itu harus clear dulu," tutur Ribka.
Terkait struktur periode 2025-2030 PDIP yang masih diisi oleh wajah-wajah lama, Ribka mengatakan Megawati masih membutuhkan kader yang tahan uji untuk menghadapi tantangan ke depan.
"Kan enggak mudah juga..Ibu kan tadi juga katakan bahwa tadinya mau masuk muda. Tapi ini lihat situasi seperti ini perlu dulu lah yang kemarin kan pemilu kemarin luar biasa kalau bukan yang sudah tahan uji, enggak gampang juga," jelasnya.
Ribka mengatakan struktur lengkap kepengurusan DPP PDIP akan dikirim kepada Kementerian Hukum setelah nama Sekjen terisi.
"Biasanya nanti sudah dilengkapi ya kan enggak mungkin dikasih ke Kumham belum ada Sekjen," tandas dia.
Sebelumnya, Megawati rangkap jabatan dalam struktur DPP PDIP yang diumumkan kepada publik. Dia menjadi Ketua Umum sekaligus Sekjen.
Hasto datang di sela-sela Megawati menyampaikan pidato politik di penutupan kongres. Pertemuan keduanya berlangsung haru ketika Hasto mencium tangan Megawati.
Hasto diberikan amnesti oleh Presiden Prabowo. Dengan demikian, ia terbebas dari vonis 3,5 tahun penjara terkait kasus suap pengganti antar waktu (PAW) Harun Masiku.