PMA Award 2025 Cari Tokoh-tokoh Inspiratif dan Berintegritas di Sumsel

Profesor Mahyuddin Institute kembali menyelenggarakan Profesor Mahyuddin Award (PMA) tahun 2025 untuk memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang inspiratif serta berintegritas di Sumsel.

Pimpinan Profesor Mahyuddin Institute sekaligus Rektor Universitas Sumatera Selatan, Yudha Pratomo Mahyuddin, mengatakan tahun ini merupakan kali kedua penyelenggaraan Profesor Mahyuddin Award (PMA).

"Tujuannya untuk memberikan apresiasi atas dedikasi kepada pejuang-pejuang yang telah berkontribusi nyata dalam pengembangan pengetahuan, kebijakan publik, transformasi sosial-ekonomi, yang dapat menginspirasi untuk kebenaran, kebaikan, dan keadilan. Apa pun profesinya dari seluruh Sumsel," katanya saat launching PMA 2025, Jumat, 29 Agustus 2025.

Selain itu, PMA juga bertujuan untuk mendorong lahirnya gagasan inovatif yang relevan dengan konteks lokal dan tantangan global serta mengabadikan warisan intelektual dan nilai-nilai Profesor Mahyuddin sebagai ilmuwan, pendidik, dan pemimpin.

"Ini juga dapat menjadi platform inspirasi bagi akademisi, praktisi, dan masyarakat untuk berkolaborasi membangun masa depan berkelanjutan," jelasnya.

Menurutnya, ada lebih dari 15 kategori profesi yang akan diberikan penghargaan ini. Seperti; guru, dosen, tenaga kesehatan, pengusaha UMKM, politisi, aktivis, wartawan, aparatur pemerintah daerah, dan aparatur desa.

Kemudian, aparatur penegak hukum, relawan sosial, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, dan kategori lainnya.

"Kita berharap keadilan, kebenaran, dan kebaikan itu masih bisa ditegakkan," kata Yudha.

Yudha juga menambahkan penilaian akan dilakukan oleh tim independen dengan secara langsung melakukan kroscek terhadap track record dari setiap nominator.

Adapun tahapan penilaian kini sudah mulai berlangsung dan puncak pemberian penghargaan sendiri akan dilakukan pada 14 September 2025, mendatang atau bertepatan dengan hari lahir Profesor Mahyuddin itu sendiri.

"Jadi penilaian dilakukan oleh tim independen yang benar-benar berintegritas dan dipastikan tidak ada istilah "bayar" untuk bisa meraih penghargaan ini," katanya.