
Hati seorang ibu mana yang tak hancur melihat anak laki-lakinya menjadi korban kekerasan seksual sodomi yang dilakukan oleh teman sebaya, apalagi disaksikan oleh anak-anak lainnya.
Peristiwa pilu ini menimpa seorang bocah berusia 7 tahun di perumahan wilayah Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi, bulan Mei 2025.
R, ibu korban, telah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi Kota tapi ia merasa tak digubris. kumparan telah mengontak Kasihumas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Suparyono, namun belum ada respons.
R tak kuasa menahan air matanya saat didatangi awak media di kediamannya, Senin (9/6).
"Awalnya saya tidak tahu, justru kakak perempuannya yang coba memberitahukan pada saya. Akhirnya mengaku dan sudah dilakukan sebanyak 2 kali oleh pelaku pada anak saya," kata R.
Pelaku Ancam Pukuli Korban
Menurut R, anaknya disodomi oleh temannya yang berusia 9 tahun dengan disertai ancaman. Semua kejadian dilakukan di lokasi yang sama, yakni sebuah tanggul perbatasan perumahan.
"Anak saya dipaksa, karena kalau melawan dan menolak akan dipukuli oleh pelaku," paparnya.
Ironisnya, berdasarkan keterangan korban semua kejadian dilakukan pelaku di depan teman-teman lainnya sepermainan mereka.
"Lantaran (korban) kesakitan, temannya yang lain sudah mencoba mengingatkan pelaku untuk berhenti namun tidak dipedulikan oleh pelaku dan meneruskan perbuatan bejatnya," kata R.Ibu Korban Datangi Pelaku
Sadar kejadian ini masalah serius, R sempat mencoba mendatangi rumah pelaku yang tak lain tetangga di lingkungan sekitar, namun pihak keluarga pelaku tidak begitu mempedulikan kejadian tersebut.
"Bahkan secara langsung saya sempat menanyakan kepada pelaku, kenapa melakukan hal tersebut kepada anak saya. Dijawab pelaku, 'Soalnya enak'," ujar R.9 Korban
Tak hanya satu, korban aksi sodomi pelaku belakangan diketahui ada 9 orang yang kesemuanya berasal dari luar lingkungan perumahan.
"Awalnya informasi yang saya dapatkan hanya ada 4 korban lainnya selain anak saya, namun kemudian bertambah hingga kini sudah ada 9 anak lainnya yang mengaku disodomi oleh pelaku," jelas R.
Korban Trauma, Sering Nangis
Akibat kejadian ini, korban kini trauma, sering menangis dan ketakutan untuk keluar rumah. Area anus korban sempat luka dan sakit.
"Kalau menangis, anak saya sering ketakutan dan sering bilang 'Mamah jangan tinggalin aku ya mah', saking takutnya," tambah R.
Saat ini terduga pelaku masih berkeliaran dan bermain di lingkungan sekitar sehingga membuat anaknya ketakutan untuk keluar rumah. R berharap adanya keadilan yang menimpa anaknya tersebut.
"Saya sudah melakukan berbagai cara, namun belum juga menemukan keadilan. Saya ke polisi dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) namun semuanya kandas," kata R.