Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memiliki peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Sejak diresmikan beroperasi pada 8 Desember 2018, KEK Galang Batang terus memberikan kontribusi nyata bagi daerah.
Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, George Santos menyampaikan, pihaknya berkomitmen hadir bukan hanya untuk berbisnis, tetapi juga memberi kontribusi dan sumbangsih yang nyata bagi daerah dan masyarakat. Dari sisi ekonomi, KEK Galang Batang menyerap puluhan ribu tenaga kerja lokal serta meningkatkan nilai investasi.
"Dari sisi sosial, kami sangat mendukung program pendidikan, pelatihan, dan keterampilan, hingga bantuan sosial bagi masyarakat," terang George dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut, George Santos juga menyampaikan bahwa aktivitas industri di KEK Galang Batang terus mengalami perkembangan yang signifikan. Adapun fokus pada industri hilirisasi bauksit menjadi alumina.
"Kami juga terus meningkatkan aktivitas industrinya, dengan pembangunan smelter alumina berkapasitas besar dan semakin berkembang. Dalam tiga tahun ke depan, investasi akan mencapai Rp 50 triliun dan akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi 20 ribu orang, baik pekerja dari Bintan sebagai prioritas maupun dari luar pulau,” terang Santos.
Sementara dari sisi peran sosial kemasyarakatan, KEK Galang Batang berkomitmen terus memberikan kontribusi besar. Hal tersebut dibuktikan dengan penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ratusan siswa SD di Bintan. Selain itu, menggelar CSR untuk pembangunan rumah sakit berkapasitas 100 kamar untuk masyarakat sekitar kawasan.