
POLISI mengungkap peran 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) salah satu bank pemerintah di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Mohamad Ilham Pradipta. Para pelaku diketahui memiliki peran berbeda, mulai dari pengintai hingga eksekutor pembunuhan.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menjelaskan bahwa peran para tersangka terbagi dalam empat klaster.
"Pertama, aktor intelektual. Kedua, cluster yang membuntuti. Ketiga, cluster yang menculik. Keempat, cluster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban," kata Abdul saat dikonfirmasi, Rabu (27/8)
Ke-15 tersangka masih diperiksa intensif untuk mendalami motifnya. Mereka ditetapkan tersangka usai ditahan 1x24 jam.
"Yang sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka sudah 15 orang," ungkap Abdul.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, mengatakan, enam tersangka ditangkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum, sementara sembilan lainnya diringkus Subdit Jatanras. Dari jumlah tersebut, identitas delapan tersangka sudah diketahui.
Mereka adalah AT, RS, RAH, dan Erasmus Wawo (RW) yang ditangkap Subdit Resmob. Sementara empat tersangka lain yang diduga sebagai aktor intelektual, yakni C, Dwi Hartono (DH), YJ, dan AA, diamankan Subdit Jatanras. Polisi mengungkap Dwi Hartono, seorang pengusaha bimbingan belajar, merupakan otak dari penculikan ini.
Kasus bermula ketika Ilham Pradipta diculik di area parkir salah satu pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Ciracas, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8/2025). Aksi itu sempat terekam kamera CCTV.
Keesokan harinya, Kamis (21/8) sekitar pukul 05.30 WIB, warga menemukan jasad Ilham di area persawahan Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Kondisi korban mengenaskan: mata dilakban, tangan dan kaki terikat.
Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami luka akibat benda tumpul di bagian dada dan leher. Selain itu, korban diduga kehabisan oksigen akibat tekanan pada tulang dada dan leher yang membuatnya sulit bernapas. (P-4)