Liputan6.com, Jakarta Josep Guardiola pernah mengancam akan mundur dari Manchester City jika skuadnya tidak dipangkas. Ucapan itu keluar pada Mei lalu, usai menang atas Bournemouth. Saat itu, Guardiola menyesalkan harus meninggalkan empat pemain senior di rumah.
Namun, dua bulan berselang, situasinya tak membaik. Bukannya mengecil, skuad City justru bertambah. Klub sudah mendatangkan beberapa nama baru, tapi minim pelepasan.
Kini, dua pekan sebelum musim dimulai, Guardiola bisa saja meninggalkan lebih dari satu lusin pemain di rumah. Manchester City harus segera membuat keputusan besar sebelum laga perdana kontra Wolverhampton.
Lantas, apa langkah yang sedang disiapkan City? Dan siapa saja pemain yang masuk daftar jual atau dipinjamkan?
Proyek Pangkas Skuad Masih Jalan di Tempat
Manchester City mengawali bursa transfer dengan agresif. Klub berhasil mengamankan target utama lebih awal sebelum Piala Dunia Antarklub. Tujuannya agar tidak ditekan harga oleh klub penjual saat dana mereka sudah diketahui publik.
Namun, hasilnya justru membuat skuad kian gemuk. City kini memiliki 31 pemain tim utama, jumlah yang terlalu besar untuk standar Guardiola. Beberapa rekrutan baru seperti James Trafford, Tijjani Reijnders, dan Rayan Cherki makin menumpuk kedalaman tim.
Ada upaya menyegarkan skuad dengan mengurangi rata-rata usia dan beban gaji. Tapi pada akhirnya, banyak pemain tetap tidak akan kebagian menit bermain. Guardiola menyadari, menyimpan pemain senior tanpa peran hanya akan memicu konflik dalam ruang ganti.
Transisi struktur manajemen juga turut berperan. Hugo Viana, direktur olahraga baru, belum genap empat bulan bertugas sejak datang dari Sporting CP. Ia sempat didampingi oleh Txiki Begiristain, yang kini resmi meninggalkan klub setelah 13 tahun.
Pemain-Pemain yang Siap Dilepas
Sejumlah nama diperkirakan akan hengkang dalam waktu dekat. Beberapa pemain bahkan sudah masuk radar klub lain, meski belum ada kesepakatan final. Nama pertama adalah Kalvin Phillips. Sulitnya mencari klub peminat disebabkan oleh besarnya paket gaji dan nilai transfer yang diminta.
Jack Grealish dan James McAtee juga termasuk dalam daftar keluar. Grealish kesulitan bersaing di lini serang, sementara McAtee hanya tampil sebagai cameo musim lalu. Nottingham Forest tertarik memboyongnya dengan mahar sekitar 25 juta pounds, tapi City menilai nilai tersebut masih kurang.
Kiper Stefan Ortega juga mungkin dilepas. Dengan kedatangan James Trafford, kini ada empat penjaga gawang senior di skuad. Ortega ingin bermain reguler demi peluang masuk skuad Jerman untuk Piala Dunia, dan City membuka kemungkinan melepasnya.
Sementara itu, beberapa nama muda disiapkan untuk dipinjamkan. Sverre Nypan akan dikirim untuk masa pengembangan, meski rencana pindah ke Ajax urung terlaksana. Girona, klub afiliasi City Football Group, berminat meminjam Vitor Reis dan Claudio Echeverri.
Masalah di Lini Belakang dan Tengah yang Kian Padat
Manchester City juga kelebihan stok pemain belakang. Saat ini ada sepuluh bek yang tersedia, jumlah yang tidak mungkin semuanya bermain reguler. John Stones, misalnya, bahkan tidak bermain satu menit pun di Piala Dunia Antarklub meski sudah pulih cedera.
Meski begitu, Stones tidak berniat hengkang dan dipastikan tetap bertahan musim ini. Bek lain seperti Manuel Akanji dan Abdukodir Khusanov juga belum menunjukkan performa konsisten. Khusanov, yang datang dari Nice, minim menit bermain musim lalu, tapi belum ada klub yang mendekat.
Di lini tengah, tumpukan pemain juga jadi persoalan. Rodri masih menjalani pemulihan dari cedera ACL, namun City sudah punya opsi cadangan seperti Nico Gonzalez dan Mateo Kovacic. Reijnders juga bisa mengisi posisi sebagai gelandang bertahan.
Situasi ini membuat persaingan makin ketat, terutama bagi pemain muda seperti Nico O’Reilly. Ia tampil apik musim lalu di posisi bek kiri, tapi kini kedatangan Ait-Nouri membuat menit bermainnya bisa terpangkas.
Dilema Pengembangan Talenta Muda
Di tengah misi menyeimbangkan skuad, City juga harus mengambil keputusan penting soal pemain muda.
Claudio Echeverri, pemain 19 tahun yang diboyong dari Argentina, mendapat sorotan khusus. Guardiola sempat memberinya debut di final Piala FA, tanda jelas bahwa sang pelatih punya harapan besar padanya.
Girona tertarik meminjam Echeverri, begitu juga AS Roma. Namun, City masih ragu apakah lebih baik meminjamkannya atau mempertahankannya di skuad utama agar bisa belajar langsung dari nama-nama seperti Haaland.
Oscar Bobb, winger 22 tahun, kemungkinan besar akan bertahan. Ia sempat memikat Guardiola musim lalu sebelum cedera mematahkan musimnya. City ingin memberinya kesempatan penuh tahun ini.
Dengan bursa transfer masih terbuka, City harus segera membuat keputusan. Terlalu banyak pemain bisa merusak harmoni, terlalu sedikit bisa merugikan ketika jadwal padat datang. Guardiola hanya ingin satu hal: Skuad ramping yang efektif.