
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyp Hadi menanggapi data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jumlah orang miskin di Indonesia turun sekitar 200 ribu orang pada Maret 2025 dibandingkan September 2024.
Prasetyo mengatakan penurunan penduduk miskin ini sesuai dengan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam kepemimpinannya di Indonesia.
Menurut dia, target Prabowo adalah bisa membuat angka kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2029 mendatang.
“Kita ingin betul-betul menghilangkan (kemiskinan ekstrem) sampai mencapai 0 persen, untuk tidak ada lagi saudara kita berada di garis kemiskinan ekstrem,” kata Prasetyo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/7).
Meskipun Prasetyo juga mengakui ada beberapa kalangan yang kehidupannya harus ditanggung oleh negara, seperti kalangan lanjut usia (lansia) sebatang kara atau lansia yang sudah tidak bisa lagi menghidupi diri sendiri.
Prasetyo kemudian membeberkan beberapa program yang jadi andalan Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan, di antaranya menyusun data kependudukan yang terintegrasi termasuk soal kemiskinan, Makan Bergizi Gratis (MBG), Kopdes Merah Putih dan hilirisasi.
Dia menyoroti penyusunan data kependudukan membuat pemerintah bisa melakukan pemetaan yang lebih detail. Pada tahun ini pemerintah mulai menggunakan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk berbagai program pengentasan kemiskinan, seperti penyaluran Bantuan Sosial (Bansos).

Kemudian program MBG selain bisa jadi program untuk memastikan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi, tetapi juga bisa menjadi sarana bagi pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan.
“Makan bergizi di situ juga diharapkan itu menjadi salah satu tidak sekedar kita ingin memberikan tambahan asupan gizi kepada adik-adik kita, tetapi juga di situ akan membuka lapangan pekerjaan,” imbuhnya.
Selanjutnya Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang baru saja dirilis pekan ini, menurut dia Kopdes ini bisa menjadi jalan bagi pemerintah untuk mendorong terciptanya lapangan-lapangan pekerjaan baru.
“Dengan adanya koperasi kita berharap ekonomi bergerak di desa masing-masing kita berharap muncul pengusaha-pengusaha muda di bidang pertanian, bidang perikanan dan seterusnya,” tuturnya.
Selanjutnya penggejontan hilirisasi yang juga akan menciptakan lapangan kerja baru. Dia menuturkan penciptaan lapangan kerja baru menjadi langkah yang penting dalam pengentasan kemiskinan.
Prasetyo mengatakan salah satu strategi pemerintah mengentaskan kemiskinan berkaitan dengan edukasi untuk mengubah pemikiran atau mindset masyarakat dari mencari kerja menjadi menciptakan lapangan kerja.
“Dalam hal mengentaskan kemiskinan pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, di situ teman-teman dunia usaha berperan penting, masyarakat berperan penting, edukasi berperan penting,” jelasnya.

BPS mencatat angka kemiskinan Indonesia pada Maret turun 0,1 persen poin dari September 2024 menjadi 23,85 juta orang atau setara 8,74 persen dari total populasi.
Jika dihitung secara absolut, penurunan mencapai 0,2 juta orang dalam enam bulan terakhir.
Secara rinci, data yang dihimpun lewat Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) edisi Maret 2025 ini juga menunjukkan penduduk miskin di wilayah perkotaan berada di angka 6,73 persen.
Kemudian penduduk miskin di daerah pedesaan memiliki persentase kemiskinan tercatat sebesar 11,03 persen. Angka ini lebih rendah dibanding September 2024 yang masih di level 11,34 persen.