
MANADO - Pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap pertama bagi tenaga kerja di Sulawesi Utara (Sulut), yang sudah disalurkan mulai bulan Juni 2025 ini, rupanya belum berjalan secara optimal.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Sulut, Murniati. Menurutnya, masih lambatnya pencairan BSU tahap pertama di Sulut, lantaran terkendala sedikitnya tenaga kerja yang memiliki rekening dan terdaftar ke dalam sistem.
“Sampai saat ini persentase pengumpulan rekening pekerja yang akan menerima BSU baru mencapai sekitar 39 persen,” kata Murniati, Senin (30/6).
Terkait kendala ini, Murniati mengharapkan baik pihak perusahaan selaku pemberi kerja dan tenaga kerja, dapat sama-sama bergerak aktif melakukan pembaharuan data, agar para tenaga kerja yang berhak mendapat BSU bisa segera terdaftar ke dalam sistem.
Selain itu, dia menegaskan bahwa pihaknya juga terus mengupayakan berbagai jalan ke luar lain, di antaranya, melalui kolaborasi dengan pihak perbankan yang ada di Sulut untuk pengadaan buku rekening bagi tenaga kerja.
“Untuk yang belum memiliki rekening, kita sudah menjalin kerja sama dengan perbankan dalam memfasilitasi dengan pembukaan rekening secara kolektif,” kata Murniati kembali.