Upaya pencarian dan verifikasi bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali masih terus berlanjut.
Data terbaru menunjukkan bahwa diduga kuat bangkai kapal tersebut telah bergeser sejauh kurang lebih 800 meter ke arah selatan dari lokasi ditemukan sebelumnya pada Jumat (5/7). Ditemukan di titik datum di kedalaman 40-60 meter di Selat Bali. Namun informasi soal titik koordinat belum diungkap.
Titik datum adalah titik referensi yang digunakan sebagai dasar untuk pengukuran dan perhitungan dalam survei, pemetaan, dan berbagai bidang teknik.
Titik datum berfungsi sebagai titik awal atau referensi yang digunakan untuk menetapkan posisi suatu titik atau objek pada permukaan bumi atau dalam suatu sistem koordinat.
Pergeseran signifikan ini menambah kompleksitas dalam penentuan strategi evakuasi dan penyelamatan korban.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, menjelaskan pergeseran ini.
"Secara data mentah gambar lokasi yang saya sampaikan kemarin bergeser dari lokasi kecelakaan kapal ke lokasi terbaru itu kurang lebih 800 meter dan hasil penggambaran data dari tim Hidrografi hampir serupa," jelas Eko usai mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau keluarga korban di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu (6/7/2025).
Saat ini, tim penyelamat tengah menunggu data lebih lanjut dari KRI Fanildo yang membawa tim ahli hidrografi. Data hidrografi yang diambil pada hari ini akan segera diolah untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat mengenai posisi terkini bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.
Eko menuturkan, dalam perjalanannya menuju lokasi, KRI Fanildo akan menurunkan ROV (Remotely Operated Vehicle). Alat canggih ini berfungsi untuk melakukan verifikasi visual secara langsung, memastikan posisi bangkai kapal.
Proses finalisasi data hidrografi diperkirakan memakan waktu sekitar tiga jam.
"Mudah-mudahan tim bisa bekerja dengan cepat, mudah-mudahan tim ini bisa maksimal dari data olah data dari hidrografi bisa secepat mungkin langsung kita evaluasi secara bersama baru kita putuskan evakuasi SAR penyelamatan korban," kata Eko.
Penyelam Andalan Disiagakan
Senada dengan Eko, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI I G.P. Alit Jaya, juga membenarkan adanya pergeseran lokasi bangkai kapal.
"Diperkirakan itu (kapal tergeser 800m) sekarang masih finalisasi datanya karena area 1.000 sampai 1.500 kita scan dari kemarin malam,” ungkapnya.
Untuk mendukung operasi pencarian dan evakuasi, tim penyelam profesional telah disiapkan. Sebanyak 15 personel penyelam akan dikerahkan, terdiri dari delapan personel Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambaair) dan tujuh personel Komando Pasukan Katak (Kopaska)...