Pemerintah Kota Jakarta Selatan memberi opsi bagi pedagang Pasar Hewan Barito untuk menempati lapak di 11 pasar milik Perumda Pasar Jaya, sambil menunggu pembangunan lokasi relokasi di Lenteng Agung (LA) rampung.
Seluruh pedagang bisa memilih pasar yang diinginkan dan dibebaskan dari biaya sewa selama tiga bulan.
Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Ali Murtadho menjelaskan, kebijakan ini diberikan agar pedagang tetap bisa berjualan meski lokasi baru di LA masih dalam tahap pembangunan.
“Sambil Lenteng Agung nanti dibangun, kemarin kita sudah mengajak para pedagang untuk yang pertama bisa menggunakan seluruh sarana dan prasarana Pasar Perumda. Jadi mereka boleh milih, di mana saja. Ada 11 pasar yang ada di Jakarta Selatan, mereka boleh milih,” kata Ali saat dihubungi kumparan, Senin (4/8).
“Dan pada saat itu kita juga memfasilitasi kunjungan ke salah satu pasar, kalau nggak salah di Mampang, yang slotnya cukup banyak, ada ratusan. Jadi untuk sementara, dia bisa berdagang, sambil lokasi pindahan atau pasar tetapnya di Lenteng Agung bisa kita selesaikan pembangunannya,” lanjutnya.
Ali menyebut, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan yang memperbolehkan para pedagang menggunakan pasar dan gratis selama tiga bulan.
“Boleh, ada 11 pasar yang di mana saja mereka boleh. Dan Kepala Perumda waktu itu bilang bahkan diberikan gratis tiga bulan. Begitu loh, untuk sementara,” jelasnya.
Ia menambahkan, pembangunan pasar di Lenteng Agung diperkirakan memakan waktu 3 hingga 6 bulan.
“Nah, kemarin sosialisasi itu 3 sampai 6 bulan,” ujar Ali.
“Sambil menunggu pembangunan selesai, semua pedagang yang ada, silakan menggunakan slot-slot pasar yang masih kosong, gratis tiga bulan,” tutupnya.
Sebelumnya, para pedagang Pasar Hewan Barito di Jalan Barito I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengaku telah melakukan survei ke lokasi yang disebut-sebut sebagai tempat relokasi di kawasan Lenteng Agung.
Namun, mereka justru menemukan bahwa lokasi tersebut belum layak digunakan untuk berdagang karena hanya berupa tanah kosong.
Yuli (45), pedagang makanan dan hewan peliharaan yang telah berjualan di Pasar Barito sejak 2004, mengatakan bahwa lokasi relokasi tersebut tidak sesuai harapan. Ia menyebut belum ada bangunan atau fasilitas yang bisa digunakan para pedagang.
Dari foto yang diterima kumparan, tampak lahan kosong itu berada tak jauh dari Stasiun Lenteng Agung. Terlihat rerumputan liar dan bekas bakaran sampah memenuhi lahan kosong tersebut. Ada bekas bangunan yang dicorat-coret. Sementara ...