
Kemenko Bidang Perekonomian saat ini tengah membahas perpanjangan paket stimulus ekonomi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Juru Bicara Kemenko Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan saat ini Kemenko Perekonomian tengah membahas kebijakan soal kelanjutan kebijakan stimulus.
“Kebijakan baru, lagi disusun juga, minggu ini juga mungkin difinalkan,” kata Haryo saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/7).
Haryo tidak menjelaskan secara rinci apa saja paket stimulus yang akan diberikan tersebut. Namun dia membenarkan kebijakan insentif adalah kelanjutan paket stimulus ekonomi Juni-Juli 2025.
Sekretaris Kemenko Perekonomian, Susiwijono Moegiharso, sebelumnya mengungkapkan saat ini pemerintah tengah menyusun sejumlah kebijakan lanjutan.
Pernyataan ini ditulis Susi setelah membahas pemerintah yang tetap menjaga pertumbuhan ekonomi nasional dengan target 5,2 persen pada 2025. Kebijakan lanjutan tersebut ditargetkan akan rampung dan diumumkan pada kuartal III 2025.
Sebelumnya, Presiden Prabowo memutuskan untuk memberikan 5 stimulus senilai Rp 24,44 triliun untuk menjaga daya beli dan stabilisasi ekonomi. Paket stimulus ini meliputi diskon transportasi seperti diskon transportasi.
Kemudian bantuan pangan berupa beras 10 kg dan tambahan kartu sembako Rp 200 ribu per bulan 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Lalu Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 300 ribu kepada 15,9 juta penerima, selain itu BSU juga akan diberikan pada 228 ribu guru di bawah Kemendikdasmen dan 277 ribu guru di bawah Kemenag. Insentif terakhir adalah perpanjangan diskon iuran JKK sebesar 50 persen selama 6 bulan untuk pekerja di sektor padat karya.