Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perhubungan menargetkan pengoperasian Pelabuhan Sebalang pada tahun ini sebagai upaya membuka sumber pendapatan asli daerah (PAD) baru dari sektor Pelabuhan.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo menjelaskan, dari beberapa pelabuhan yang telah dilimpahkan pengelolaannya ke pemerintah provinsi, Pelabuhan Sebalang menjadi salah satu yang diprioritaskan untuk segera dioperasionalkan.
“Pelabuhan yang dilimpahkan ke kita itu Mesuji, Menggala, Maringgai, Sebalang, dan Teluk Betung. Kemungkinan besar yang akan kita operasionalkan adalah Sebalang karena memang sudah tersedia dermaga, pelabuhan, dan kantor,” ujar Bambang saat diwawancarai Lampung Geh, pada Selasa (15/7).
Menurutnya, saat ini pengoperasian pelabuhan masih menunggu persetujuan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) dari Kementerian Perhubungan.
Jika sudah disetujui, RIP tersebut akan ditetapkan oleh Gubernur Lampung sebagai dasar untuk penerbitan izin operasional.
“Sekarang sedang proses Rencana Induk Pelabuhan. Nanti setelah disetujui kementerian, akan ditetapkan oleh Pak Gubernur. Setelah itu baru keluar izin operasi. Target kita, tahun ini apa pun kondisinya, dengan segala fasilitas yang ada, akan kita coba operasionalkan,” jelasnya.
Pengoperasian pelabuhan ini nantinya akan melibatkan kerja sama dengan investor atau menggunakan pola pengelolaan mandiri oleh pemerintah daerah, tergantung pada hasil kajian dan kesiapan fasilitas.
Bambang mengatakan, meski belum beroperasi penuh, potensi PAD dari Pelabuhan Sebalang tetap diperhitungkan.
“Target PAD masih dalam hitungan karena saat ini pelabuhan masih overcasting,” kata Bambang.
Ia juga mengatakan, fokus utama pelabuhan ini adalah untuk melayani kepentingan rakyat dan logistik regional.
“Pelabuhan Sebalang ini akan difokuskan sebagai pelabuhan pelayanan rakyat. Namun kita juga bisa manfaatkan untuk kegiatan lain seperti angkutan ternak, batubara, barang curah seperti split dan pasir, jika memang ada kebutuhan,” tambahnya.
Sementara untuk kegiatan ekspor, Bambang menyebut pelabuhan utama masih berada di wilayah Pelabuhan Panjang.
“Kita lebih ke pelayaran penumpang regional dan logistik. Kalau ekspor tetap di Pelabuhan Panjang,” pungkasnya. (Cha/Put)