Sorak tawa sejumlah turis asing pecah di Pantai Kuta, Bali, pada Minggu (17/8) pagi. Baik turis muda dan tua tampak antusias mengikuti lomba Agustusan merayakan HUT ke-80 RI.
Salah satu turis laki-laki asal Austria bernama Lukas (38 tahun) tak bisa menahan tawa saat jatuh ke pasir bermain jepit kentang bersama lima turis lainnya. Dia terlalu bersemangat sehingga salah mengambil langkah permainan.
Dalam permainan ini, para peserta berjalan sambil menjepit sebuah kentang di sela-sela paha bagian dalam menuju garis finish. Jarak antar garis start dan finish sekitar tiga meter. Lukas memutuskan loncat agar lebih cepat tiba di garis finish, namun gagal karena medan permainan berpasir.
"Ini cara yang menyenangkan untuk merayakan hari kemerdekaan, permainan tradisional ini sebagian besar tidak ada di negara saya," katanya usai mengikuti lomba.
Lukas mengajak anak perempuannya berumur 5 tahun berpartisipasi mengikuti lomba. Dia ingin mengajarkan anaknya bermain dengan adil dan bertanggung jawab. Yakni, menyelesaikan permainan dengan sampai selesai dan menerima kekalahan.
Bapak-anak ini mengikuti seluruh lomba tradisional yang disediakan panitia, yakni jepit kentang, balap kelereng, rebut rampas tongkat, estafet papan, rebut cangkir, dan yes/no challange.
Anaknya menangis saat kalah dalam permainan yes/no challange. Lukas menenangkan si bocah dengan ikut permainan estafet papan sambil mengendongnya. Kemenangan membuat Lukas dan anaknya senyum semringah.
Mereka berhasil meraih juara I dalam permainan estafet papan dan juara I dalam permainan balap kelereng.
Hal yang sama juga dirasakan perempuan asal Amerika Serikat bernama Porsha (40 tahun). Dia sengaja bangun lebih pagi untuk merasakan pengalaman merayakan hari kemerdekaan di Indonesia.
"Pemandu wisata sudah memberitahukan. Jadi kami sangat semangat untuk melihat perayaan kemerdekaan seperti apa ternyata menyenangkan berada di sini, menikmati kebudayaan," katanya.
Porsha mengikuti lomba rebut rampas tongkat bersama 19 turis asing lainnya. Seluruh peserta tampak sangat fokus mendengarkan arahan dari komando panitia untuk meraih peringkat juara.
Permainan juga berlangsung sangat sengit. Seluruh peserta begitu gesit saat saling merebut dan merampas tongkat hingga tak jarang sampai terjerembab ke pasir. Porsha berhasil meraih juara II.
Menurut Porsha, permainan rebut rampas tongkat ini sebenarnya mirip dengan permainan kursi musik di negara asalnya. Permainan rebus rampas tongkat ini lebih sulit dan menantang karena dilaksanakan di pasir.
"Ini lebih sulit dari yang saya pikir, pasirnya membuat sulit untuk bergerak dan harus fokus mendengar untuk bergerak ke kanan merampas tongkat orang lain dan kiri merebut tongkat orang lain," katanya.