Oknum guru SMP negeri di Kota Prabumulih berinisial D telah dinonaktifkan dari tugas mengajar setelah diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswinya melalui pesan singkat bernada mesum.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, A. Darmadi, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai perbuatan tidak senonoh tersebut.
"Sudah dapat informasinya, tapi saya belum melihat langsung chat tersebut. Namun untuk sementara ini, guru tersebut sudah kita nonaktifkan. Artinya, tidak mengajar lagi sejak Selasa, 26 Agustus," jelas Darmadi.
Darmadi menambahkan bahwa guru D sudah mengabdi selama 25 tahun tanpa catatan perilaku menyimpang sebelumnya. Meskipun demikian, Dinas Pendidikan tidak akan tinggal diam dan sedang melakukan investigasi lebih lanjut untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar.
Selain menindaklanjuti kasus guru tersebut, Dinas Pendidikan juga memastikan korban mendapatkan pendampingan. Pihak sekolah telah diinstruksikan untuk memberikan pendampingan khusus melalui guru Bimbingan Konseling (BK).
"Termasuk akan menghadirkan psikiater agar kondisi psikologis korban tidak terganggu akibat kasus ini," tambah Darmadi.
Penyelidikan Polisi Berlangsung, Keluarga Korban Belum Lapor
Kapolres Prabumulih, AKBP Bobby Kusumawardhana, membenarkan adanya kasus ini. Tim penyidik sudah turun ke lapangan untuk melakukan klarifikasi dan mengumpulkan bukti.
"Tim sedang melakukan penyelidikan, perkembangan akan segera kami sampaikan," ujar Bobby.
Namun, Bobby mengungkapkan bahwa hingga saat ini korban dan keluarganya belum membuat laporan resmi ke pihak kepolisian.
"Belum ada laporan terkait kasus ini,"kata dia.