OJK: Suku Bunga Kredit Perbankan Masih Berada dalam Tren Menurun

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi pandangan Bank Indonesia (BI) yang terus mendorong perbankan untuk menurunkan bunga kreditnya, sejalan dengan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan/BI Rate. OJK mengatakan, suku bunga kredit perbankan saat ini sebenarnya masih berada pada tren penurunan.

“Suku bunga kredit perbankan masih berada dalam tren menurun hingga Mei 2025. Secara tertimbang, suku bunga kredit tercatat turun 11 bps (yoy) dari 9,11 persen pada Mei 2024 menjadi 9 persen, didorong oleh penurunan suku bunga kredit produktif,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam keterangannya, dikutip Sabtu (2/8/2025).

Dian menjelaskan, di sisi lain, suku bunga dana pihak ketiga (DPK) secara tertimbang masih naik dari 2,81 persen pada Mei 2024 menjadi 2,88 persen pada Mei 2025.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun terdapat peningkatan pada HPDK (harga pokok dana untuk kredit) yang memengaruhi peningkatan SBDK (suku bunga dasar kredit), bank lebih memprioritaskan untuk tetap menjaga kualitas kredit sehingga meningkatnya SBDK tidak membebani kemampuan membayar debitur,” jelasnya.

Dian menuturkan, secara umum, penurunan BI Rate akan diikuti penurunan suku bunga kredit dengan jeda waktu beberapa periode. BI diketahui telah menurunkan suku bunga tiga kali pada berjalannya tahun 2025, yakni pada Januari, Mei, dan Juli, hingga saat ini berada di level 5,25 persen.

“Dengan kata lain, suku bunga kredit diperkirakan masih akan menurun sebagai respons dari penurunan BI Rate pada 2025. Ditambah lagi, dengan ekspektasi penurunan suku bunga global di kuartal IV, OJK melihat bahwa masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut,” ungkapnya.

Namun, Dian mengatakan, penurunannya tergantung pada struktur biaya masing-masing bank, terutama terkait dengan biaya dana (cost of fund/cof) dengan beberapa bank masih mengandalkan dana mahal (time deposit) karena pertumbuhan DPK melambat.

“Bank perlu mengelola strategi pendanaan mereka, khususnya dengan meningkatkan porsi dana murah, untuk menciptakan ruang penurunan bunga kredit yang lebih signifikan,” kata dia.

Dian menekankan, ketika suku bunga acuan tinggi, sulit bagi bank untuk menurunkan bunga simpanan tanpa mengorbankan likuiditas. Hal tersebut dapat berdampak pada tekanan terhadap net interest margin (NIM), terutama bagi bank yang masih bergantung pada dana mahal.

Selain itu, bank masih membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), terutama untuk menghadapi potensi kenaikan risiko kredit yang mungkin muncul akibat gejolak perekonomian, sehingga mengakibatkan peningkatan risk premium. “Oleh karena itu, penurunan suku bunga kredit harus tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dan kondisi keuangan masing-masing bank, bukan pendekatan homogen,” tegasnya.

Hingga periode Mei 2025, OJK mencatat adanya perlambatan pada pertumbuhan kredit maupun DPK, yang turut memberi tekanan pada profitabilitas bank. Berdasarkan revisi laporan rencana bisnis bank (RBB) yang telah disampaikan, sebagian besar bank memang melakukan revisi sebagai penyesuaian terhadap kondisi perekonomian global dan domestik.

Secara umum, terdapat penyesuaian target menjadi lebih konservatif ke bawah target dalam RBB hasil revisi. Namun, terdapat beberapa bank yang meningkatkan target.

“Meski demikian, proyeksi OJK terhadap kinerja perbankan tahun 2025 masih relatif stabil dengan pertumbuhan laba yang diprediksi tetap tumbuh moderat. Hal ini sejalan dengan langkah bank untuk lebih selektif dalam ekspansi kredit, terutama pada segmen-segmen berisiko tinggi,” jelasnya.

Dian menegaskan, OJK terus memantau ketahanan perbankan di tengah ketidakpastian global yang memberi tekanan likuiditas. Serta mendorong bank untuk meningkatkan efisiensi operasional antara lain melalui sinergi antar bank dan penguatan digitalisasi perbankan.

Read Entire Article