Camat Kebayoran Baru, Achmad Basyaruddin, menyebut para pedagang di Pasar Burung Barito akan pindahkan lapak mereka malam ini pada Minggu (3/8). Malam ini adalah kesempatan terakhir mereka sebelum direlokasi ke pasar lainnya.
Rencana relokasi ini sesuai dengan rencana Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Relokasi ditujukan untuk penggabungan tiga taman, yakni Taman Ayodya, Taman Langsat, dan Taman Leuseur.
“Pedagang pindah mandiri. Jika diminta kami siap fasilitasi,” ujar Basyaruddin saat dihubungi, Minggu (3/8).
Namun, Basyaruddin belum tahu apa tindakan selanjutnya dari Pemerintah Kota Jakarta Selatan maupun Pemerintah Provinsi Jakarta bila para pedagang tetap bertahan.
“Nanti menunggu arahan,” ucap Basyaruddin.
Sementara, sampai pukul 16.51 WIB, sejumlah pedagang di pasar ini, dari yang berdagang burung hingga makanan, masih melakukan aktivitas seperti biasanya. Lapak-lapak mereka masih dibuka dan bisa melayani pembeli.
Salah satunya adalah lapak milik Tugiran, seorang pedagang burung. Pria paruh baya itu masih menolak untuk pindah dari lapaknya.
“Itu yang punya kebijakan kalau jadi kita pun akan menggila, akan nangis. Harusnya kan orang-orang punya usaha begini ya dibina, buat sekolah anak, malah digusur. Nanti bilangnya kemiskinan makin tinggi. Tapi giliran sudah kerja malah jualannya digusur. Nangis saya dalam hati. Nanti lihat anak-anak sekolahnya gimana,” ucap Tugiran saat ditemui.
“Orang yang udah jalan kayak gini, masih diotak-atik. Karena dia belum merasakan jadi orang yang kecil,” tambahnya.
Tugiran berharap, lapaknya tak perlu dipindahkan. Menurutnya, pasar ini sudah menjadi ikon tersendiri di Barito.
“Harapan saya yang udah jalan gini, udahlah ini Barito kan ikon Jakarta. Orang bisa rekreasi di sini. Tempat burung, tempat buah, makanan, kan enggak ganggu,” ucap Tugiran.
“Baru juga kemaren pandemi, (penghasilan) turun, terus renovasi lagi, juga (penghasilan) turun lagi, sekarang sudah mau membaik lagi malah mau diganggu lagi. Apa maunya? Kenapa pedagang harus dikorbankan untuk taman yang belum tentu buat hidup orang banyak?” tandas dia.
Sementara, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Burung Barito, Karno, menyebut sebenarnya pedagang mau-mau saja untuk dipindahkan. Namun, rencana tempat baru untuk mereka yang terletak di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, belum siap. Bahkan, masih berbentuk tanah kosong.
“Lenteng Agung belum dibangun. Maunya pedagang nih, kalau memang di sana sudah dibangun, rapi, sesuai, ya inilah, taruhlah begini, gitu ya. Udah kita pindah sama-sama,” ucap dia saat ditemui kumparan, Minggu (3/8).
“Itu aja, keinginan pedagang cuma itu aja. Dari kemarin, bahasanya. Cuma kan pemerintahnya sendiri berbelit-belit. Belum jelas, gitu. Belum jelas kapan, kapan selesainya. Cuma dia punya perkiraan 3-6 bulannya. Cuma ya nggak jelas kapan dibangun. Ini perkiraan doang,” tambah dia.
Mereka pun tak mau bila harus mengosongkan lapaknya sekarang karena lokasi baru belum siap untuk digunakan.
“Ini yang jadi masalah, kasihan. Kalau sekarang nih, kan mereka maunya tanggal ini kosong nih. Terus kita ini mau ke mana?” ucap Karno.