OJK: Industri PVML Tumbuh Pesat, Risiko dan Kompleksitas Harus Dimitigasi

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan, di tengah tumbuhnya kinerja lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML), terdapat risiko dan kompleksitas yang mesti dianalisis dengan baik. Karena itu, diperlukan langkah mitigasi yang tepat.

“Kinerja PVML semakin tinggi dan semakin dibutuhkan. Memang di sisi lain, karena inovasi, kreativitas, dan terobosan yang dimunculkan industri ini dalam bentuk produk pembiayaan dan dukungan keuangan, menimbulkan pula risiko dan kompleksitas yang harus mampu kita mitigasi dengan baik,” kata Mahendra dalam sambutannya di acara National Forum of Financing Services and Microfinance 2025 di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Mahendra menyebut, hal tersebut lazim dijumpai dalam pengembangan dan penguatan inovasi pembiayaan, apalagi untuk pembiayaan kecil/mikro, terutama berbasis teknologi.

OJK mencatat kontribusi sektor PVML tercermin dari pertumbuhan aset sebesar 4,02 persen year on year (yoy) menjadi Rp 1.049 triliun per Juni 2025, dengan jumlah pelaku industri mencapai 742 entitas.

Penyaluran pembiayaan meningkat 4,30 persen secara yoy menjadi Rp 955 triliun, terdiri atas pembiayaan konvensional Rp 844 triliun atau sekitar 88 persen, dan pembiayaan syariah Rp 111 triliun. PVML juga berkontribusi pada pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp 272 triliun.

Di samping pertumbuhan tersebut, terdapat beragam risiko di sektor PVML, mulai dari risiko kredit pada perusahaan pembiayaan hingga maraknya lembaga keuangan tidak bertanggung jawab seperti pinjaman online (pinjol) ilegal.

“Bukan pandangan dan posisi yang benar jika kita justru anti terhadap risiko dan kompleksitas yang dihadapi, tetapi ini tantangan bagi kita untuk dapat memahaminya, menguasai, menghitung, dan memitigasinya, serta menjadikan sistem yang ada menjadi kuat, teruji, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Mahendra menekankan, hal itu menjadi nilai dan ciri unik industri pembiayaan berbasis usaha mikro, menengah, dan startup, serta usaha yang belum atau tidak memperoleh pembiayaan perbankan (unbankable).

“Jadi ini memang model bisnis dan pembiayaan yang menjadi ciri industri PVML. Bahwa kemudian diperlukan penanganan, pemahaman, peraturan, perumusan kebijakan, atau langkah pengawasan yang lebih sesuai, dan tentu mitigasi yang tepat, itu konsekuensi yang memang sudah digariskan termasuk untuk dijalankan secara utuh di dalam UU P2SK,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mahendra menerangkan Peraturan OJK (POJK) yang mengatur penguatan dan pengembangan industri PVML yang jumlahnya mencapai belasan beleid. Ia mengonfirmasi pernyataan Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK Agusman yang menyebut perlunya berbagai langkah deregulasi untuk menanggapi dinamika industri tersebut.

“Bahwa sesuai kerangka waktu yang ditentukan UU P2SK, 12 POJK yang terkait industri PVML sudah tuntas. Namun, di sisi lain, lesson learned dari penerapan berbagai peraturan memberi umpan balik, masukan, dan pemahaman untuk penyempurnaan ke depan yang lebih baik,” kata Mahendra.

“Sehingga konsekuensinya, sebagian POJK itu akan diperkuat dan disempurnakan dalam waktu dekat karena mempertimbangkan kebutuhan penguatan, pengembangan, konsolidasi sekaligus deregulasi, penyederhanaan peraturan, dan tentu peningkatan efektivitas pelayanan. Jadi kami tidak anti terhadap revisi peraturan, sekalipun peraturan itu baru diterbitkan, karena lesson learned menunjukkan kekhasan masing-masing industri berbeda,” lanjutnya.

Untuk industri PVML sendiri, ujar Mahendra, diperlukan kecepatan beradaptasi atau penyesuaian yang tepat. Karena itu, langkah-langkah mitigasi risiko dan kompleksitas memiliki kekhasan tersendiri.

Read Entire Article