Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan ekspor udang tidak akan terganggu isu kasus terpaparnya udang beku dalam kontainer PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) oleh isotop radioaktif, Cesium-137 (Cs-137) yang diekspor ke Amerika Serikat (AS).
Trenggono telah berkomunikasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) untuk tetap menerima udang asal Indonesia.
"Kita menjelaskan ke FDA untuk yang ini sudah kita lokalisir sehingga agar yang dari di luar yang lokasi ini bisa diterima,” kata Trenggono di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).
Trenggono juga memastikan tidak ada bahan nuklir di sekitar tempat produksi udang beku yang diproduksi ke AS. Menurut dia Indonesia tidak memiliki senjata nuklir.
Selain itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga telah melakukan penyelidikan bersama dengan Pasukan Gegana Polri, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Indonesia Hanif Faisol Nurofiq.
Trenggono menjelaskan PT BMS memproduksi udang di dua pabrik yaitu di Medan dan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Dia memastikan udang yang berasal dari Medan tidak terpapar radioaktif, sementara udang dari Cikande tercemar radioaktif melalui paparan udara.
Sumber paparan diduga karena ada pabrik peleburan besi di sekitar pabrik.
“Kita lokalisir apakah ada (radioaktif) dalam pabrik ternyata bukan, itu dia terkena paparan udara, diketahui dari slap besi karena di situ ada pabrik peleburan baja,” imbuhnya.
Lebih lanjut Trenggono menjelaskan, dia telah meminta Kementerian Lingkungan Hidup KLH) untuk menelusuri sumber radioaktif tersebut. Dia melihat kemungkinan paparan tersebut tidak berasal dari besi impor.
Dia mengatakan telah berkomunikasi dengan FDA mengenai hasil penyelidikan tersebut. Meskipun dia juga mengakui Cesium-137 termasuk radioaktif yang berbahaya dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa larut.
“Kita udah jelaskan kepada FDA kita lokalisir bahwa ini bagian dari kasus karena sudah paparan kita tidak punya reaktor nuklir, paparan di kemasan, apa pun namanya cesium 137 itu 30 tahun baru bisa larut memang agak sedikit berbahaya,” tutup Trenggono.
Sebelumnya FDA mendapatkan laporan adanya udang beku impor dari kontainer PT Bahari Makmur Sejati (BMS Foods) yang terindikasi terpapar radioaktif Cesium-137.
FDA menjelaskan, temuan itu berawal ketika Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mendeteksi Cs-137 di empat pelabuhan, yakni Los Angeles, Houston, Savannah, dan Miami. FDA kemudian mengumpulkan sejumlah sampel untuk analisis radionuklida, dan hasilnya mengkonfirmasi keberadaan Cs-137 dalam satu sampel udang tepung roti.
Seluruh kontainer maupun produk yang dinyatakan positif atau menunjukkan tanda-tanda Cs-137 langsung ditolak masuk ke AS. FDA menegaskan akan terus berkoordinasi dengan CBP agar produk yang terkontaminasi tidak sampai ke konsumen.