“Kami meminta (ke Selandia Baru) ada win-win lah, supaya perdagangan New Zealand dan Indonesia bisa balance, kami mendorong CPO, kemudian karet, kakao, kopi, terutama kopi,” ucap Amran dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (7/ 8).
Amran mengatakan Indonesia telah memberikan contoh kopi terbaik dalam pertemuan tersebut, di antaranya kopi dari Tana Toraja dan Lampung. Selandia Baru menyatakan kesediaannya untuk meningkatkan impor beberapa komoditas dari Indonesia.
“Mereka (Selandia Baru) bersedia meningkatkan ekspor kita dari Indonesia ke New Zealand, ini adalah kerja sama yang saling menguntungkan Indonesia di saat kondisi perdagangan sedang tidak baik-baik saja,” kata Amran.
Menurut dia, penting untuk memanfaatkan kesempatan ini demi mendorong peningkatan ekspor, khususnya di sektor pertanian dengan produk-produk unggulan.
"Produk unggul seperti CPO kita nomor satu (di) dunia, kemudian kelapa juga kami tawaran. Dan mereka (Selandia Baru) menyambut dengan baik," katanya.
Adapun target ekspor ke Selandia Baru saat ini tidak ada angka pasti yang ditetapkan, tetapi prinsipnya Indonesia mendorong volume ekspor sebesar-besarnya. Dia pun memastikan kerja sama antar kedua belah pihak bisa saling menguntungkan.
“Nanti kita lihat operasionalnya, kan itu nanti pengusaha (yang mengurus) ya. Kita dorong (ekspor) sebanyak-banyaknya,” tutur Amran.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru, Todd Mclay, mengatakan bahwa Indonesia merupakan mitra penting bagi negaranya dengan hubungan dagang yang saling melengkapi.
“Saya secara khusus juga terkesan dengan kerja pemerintah dan inisiatif Anda (Indonesia) untuk menciptakan swasembada pangan yang lebih besar serta berbagai produk penting yang selama ini harus diimpor,” kata Todd.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyatakan bahwa Indonesia dan Selandia Baru menyepakati beberapa kerja sama ekonomi di lintas sektor mulai dari perdagangan sampai energi.
Saat ini Indonesia tengah memperluas akses ekspor buah tropis, salah satunya nanas yang sudah berhasil menembus pasar Selandia Baru. Selain itu, komoditas hortikultura unggulan Indonesia seperti pisang, mangga, dan pepaya juga sedang dalam proses.
Kerja sama juga disepakati untuk sektor energi panas bumi. Oleh sebab itu, Indonesia mendapatkan hibah NZZD 15 juta dari Selandia Baru yang akan digunakan untuk mengembangkan energi bersih.