Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman berharap swasembada beras bisa tercapai pada 2025. Ia mengatakan produksi beras Indonesia saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras nasional Januari-Oktober 2025 mencapai 31,04 juta ton atau lebih tinggi dari realisasi sepanjang 2024 yang sebesar 30 juta ton.
“Kelihatannya itu (swasembada beras) bisa jadi (tahun ini), mudah-mudahan tidak ada guncangan lagi. Mudah-mudahan,” kata Amran saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9).
Saat rapat bersama Komisi IV pada Rabu (3/9), Amran juga menuturkan target produksi beras total untuk tahun ini bisa berada pada angka 33 juta ton.
“Mudah-mudahan bisa 33 juta ton atau minimal 32 juta ton, masih ada 2 bulan. Kalau mengacu tahun sebelumnya, produksi yang sama saja, itu 33 juta ton bisa kita dapatkan,” ujar Amran.
Food Agricultural Organization (FAO) yang memperkirakan produksi beras RI tembus 35,6 juta ton, tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat melalui laporan Rice Outlook April 2025 memprediksi produksi beras di Indonesia mencapai 34,6 juta ton, naik 4,8 persen dibanding tahun lalu.
Sebelumnya, Amran menyebut peningkatan produksi beras ditopang oleh meluasnya areal panen padi. “Saat ini tercatat mencapai 10,22 juta hektare, naik 11,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 9,13 juta hektare,” tutur Amran.
Menurutnya, capaian ini merupakan bukti nyata dari keberhasilan strategi optimalisasi lahan meliputi rehabilitasi lahan tidur, pengelolaan irigasi yang lebih efisien, hingga penerapan teknologi pertanian modern.