Mentan: 80 Persen Beras SPHP Diduga Dioplos, Negara Rugi Rp 2 Triliun per Tahun

1 month ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan dugaan pengoplosan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga 80 persen, yang kemudian dikemas ulang menjadi beras premium. Ia menyebut, tindakan tersebut berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga Rp 2 triliun per tahun.

“Menurut laporan dari bawah, pengakuan tim Satgas Pangan yang bekerja secara tertutup, itu 80 persen dioplos,” kata Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/6/2025).

Hanya 20 persen yang merupakan beras SPHP murni, sedangkan sisanya dicampur dan dikemas menggunakan label beras premium, lalu dijual dengan harga premium. Berdasarkan perhitungannya, kerugian negara bisa mencapai Rp 2 triliun per tahun.

“Contoh, harga pemerintah ini sudah didiskon, ada subsidi Rp 1.500 atau Rp 2.000. Setelah diserahkan ke kios, tidak ada instrumen pengontrol. Yang dipajang hanya 20 persen, yang 80 persen dijadikan beras premium. Naik Rp 2.000, jika 1,4 juta ton (kuota beras subsidi SPHP) dikalikan 80 persen, artinya 1 juta ton. Lalu 1 juta ton dikalikan Rp 2.000, hasilnya Rp 2 triliun,” jelasnya.

Amran menegaskan, kasus ini makin pelik karena SPHP justru didistribusikan pada saat panen raya. Padahal, idealnya SPHP dikeluarkan hanya saat panen terbatas untuk menjaga keseimbangan pasar.

“Yang menarik, SPHP diturunkan saat panen raya. Ini tidak boleh terjadi. Coba cek data Rakortas, sudah kami tegaskan,” ucapnya.

Salah satu lokasi yang disoroti ialah kawasan Cipinang. Ia mengatakan, biasanya stok harian hanya sekitar 40 ribu ton, namun melonjak menjadi 50 ribu ton per hari secara tiba-tiba.

Saat ini, Kementerian Pertanian tengah mendalami hasil investigasi mengenai mutu dan harga beras di pasaran. Mayoritas beras premium dan medium yang beredar dinilai tidak sesuai dengan volume, tidak mengikuti harga eceran tertinggi (HET), belum teregistrasi sebagai Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT), dan tidak memenuhi standar mutu sesuai Permentan Nomor 31 Tahun 2017.

Dalam investigasi selama 6–23 Juni 2025, dari 268 sampel beras yang diambil dari 212 merek di 10 provinsi, ditemukan 85,56 persen beras premium tidak sesuai standar mutu. Selain itu, 59,78 persen melebihi HET dan 21,66 persen memiliki berat bersih lebih rendah dari yang tertera pada kemasan.

Untuk kategori beras medium, sebanyak 88,24 persen tidak memenuhi standar mutu SNI. Lalu 95,12 persen dijual di atas HET, serta 9,38 persen tercatat memiliki berat kemasan tidak sesuai.

“Ketidaksesuaian mutu beras premium mencapai 85,56 persen, HET 59,78 persen, dan berat 21,66 persen. Kami libatkan 13 laboratorium di seluruh Indonesia, karena persoalan ini sangat sensitif,” ungkap Amran.

Kementan memperkirakan total kerugian konsumen dari beras premium mencapai Rp 34,21 triliun dan dari beras medium sekitar Rp 65,14 triliun, sehingga total kerugian masyarakat mencapai Rp 99,35 triliun per tahun.

“Kami akan verifikasi ulang. Satgas akan turun kembali. Mutu, harga, dan berat yang tidak sesuai sangat merugikan konsumen,” ujarnya.

Read Entire Article