Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan program dan penyerapan anggaran Kemensos Tahun Anggaran 2025 serta rencana program tahun 2026 ke Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).
"Kita laporkan semua, kita sudah lebih dari 70 persen anggaran yang bisa kita serap, program-program juga sudah bisa kita laksanakan dengan baik," kata Gus Ipul.
Ia melanjutkan Kemensos juga akan melakukan langkah-langkah agar pelaksanaan program efektif pada sisa waktu yang ada di tahun 2025. Ia juga berharap, program dapat berjalan tepat sasaran dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan sosial.
"Setelah itu kita juga menyampaikan rencana program di tahun 2026 sesuai dengan program prioritas presiden dan program strategis," katanya.
Ia menyebutkan ada tiga program prioritas presiden. Pertama, soal konsolidasi data. Data ini akan menjadi pedoman untuk melaksanakan program-program bantuan sosial dan pemberdayaan.
"Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 sekarang kita sudah memiliki satu data, Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," terangnya.
Gus Ipul menjelaskan DTSEN saat ini dikelola Badan Pusat Statistik (BPS). Kemensos ikut memutakhirkan dan data akan menjadi pedoman untuk menyalurkan bantuan.
"Jadi, yang pertama soal data, yang kedua soal sekolah rakyat, ketiga soal bansos tepat sasaran," ujarnya.
Ia menjelaskan bantuan sosial tepat sasaran dimaksudkan agar Kemensos bisa melakukan intervensi program secara terukur. Sehingga, nanti ke depan setiap tahun ada keluarga penerima manfaat (KPM) yang graduasi atau naik kelas. "Target kita lebih dari 300 ribu, kalau bisa setiap tahun itu KPM yang naik kelas," ujarnya.
Terkait anggaran, Gus Ipul menyebut pagu anggaran saat ini sebesar Rp84.440.056.166.000 pada tahun 2026 untuk program konsolidasi data, bansos tepat sasaran, dan Sekolah Rakyat. Ia masih meminta usulan tambahan anggaran karena masih ada program yang belum terakomodasi, misalnya soal bansos adaptif untuk keperluan bencana dan permakanan lansia telantar.
"Kita juga tadi menyampaikan program kita permakanan untuk lansia telantar di atas usia 75 tahun yang jumlahnya lebih dari 100 ribu, yang tiap hari kita beri makan itu, makan pagi dan makan siang, itu kan sudah berlangsung di tahun 2025, Ini juga belum dianggarkan," urainya.
Lebih lanjut, ia juga menyebutkan usulan tambahan anggaran juga ditujukan untuk bantuan bagi yatim piatu yang juga belum terakomodasi. Kemudian, ada juga bantuan lainnya seperti bantuan untuk penyandang disabilitas.
"Itu yang kita ajukan untuk mendapatkan dukungan dari Komisi ke VIII," katanya.
Gus Ipul menyebutkan Kemensos mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 12.511.193.077.000. Totalnya, ditambah dengan pagu anggaran menjadi sekitar Rp96.951.249.243.000.
"Ya belum (disetujui), kita masih harus sama-sama berjuang kan. Jadi kita kan nanti akan sama-sama berjuang untuk ke Badan Anggaran (Banggar), selain Kementerian Keuangan juga. Jadi masih ada proses yang harus kita lalui bersama-sama. Tetapi paling tidak kita sudah mengajukan tambahan anggaran sesuai dengan program prioritas presiden," katanya.