
Pesawat Cessna Grand Caravan 208B sudah bersiap di landasan pacu Bandar Udara Adisutjipto, Kabupaten Sleman, DIY, Jumat (4/7) pukul 07.15 WIB. Armada milik Susi Air ini akan terbang perdana rute Yogyakarta menuju Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Pesawat bermesin turboprop ini akan mengangkut 12 penumpang. kumparan jadi salah satu yang menjajal layanan ini. Tak hanya dari Yogya ke Karimunjawa, tapi juga rute sebaliknya.
Suasana Kabin
Berbeda dari pesawat komersil lain seperti Airbus dan Boeing, pesawat Cessna yang lebih kecil memiliki kursi dengan konfigurasi 1-2. Satu baris di kiri, satu baris di kanan.

Pada kesempatan terbang Yogya-Karimunjawa, kumparan duduk di kursi paling belakang dan pada rute sebaliknya duduk persis di belakang pilot.
Salah satu keunggulan dari kabin ini adalah penumpang lebih leluasa melihat pemandangan di sekitar. Penumpang dengan mudah melihat pemandangan luar dari berbagai sisi, dari depan, kanan, maupun kiri.
Dengung baling-baling dan sedikit guncangan tak mengurangi sensasi menumpang pesawat ini. Justru ini jadi pengalaman menarik, terlebih untuk pecinta aviasi.
Menikmati Pemandangan
Pesawat Cessna terbang setinggi 10 ribu kaki. Ini membuat pemandangan alam di sekitar jadi lebih jelas. Sayang saat itu wajah Gunung Merapi samar karena diselimuti awan.
Dari dalam pesawat tampak jelas pemandangan Tol Yogya-Solo yang masih dalam proses pembangunan. Setelah itu penumpang akan disuguhi pemandangan laut.

Ketika lanskap hijau mendominasi itu artinya pesawat telah tiba di Karimunjawa.
Proses mendarat pesawat berguncang, tapi tak ada hentakan. Pesawat lancar mendarat di Bandar Udara Dewadaru.
55 Menit Perjalanan
Perjalanan ditempuh hanya 55 menit. Pada penerbangan pertama, pesawat berangkat 07.30 WIB dan tiba di Karimunjawa 08.25 WIB.
Di rute sebaliknya pesawat berangkat 10.35 WIB dan tiba 11.30 WIB.

Perjalanan ini tentu jauh lebih singkat dari perjalanan darat. Yogya ke Semarang dengan kendaraan pribadi sudah memerlukan tiga jam. Belum nanti menyeberang laut ke Karimunjawa yang amat tergantung cuaca.
Rute Yogya-Semarang
Selain rute Yogya-Karimunjawa, pada hari ini Susi Air juga terbang perdana untuk rute Yogyakarta-Semarang dan sebaliknya.

Harga tiket untuk rute Karimunjawa-Semarang Rp 957.000, lalu rute Semarang-Karimunjawa Rp 1.050.000.
Sementara rute Yogyakarta-Karimunjawa maupun sebaliknya Rp 1.450.000.
Kata Penumpang
Tino, salah seorang penumpang, mengaku baru kali ini terbang dari Karimunjawa ke Yogyakarta.
"Belum pernah sebelumnya. Saya asli Kalimantan Barat liburan ke Karimunjawa," kata Tino.

Dia mengatakan menggunakan pesawat ini membuat waktu perjalanan bisa dipangkas banyak.
"Iya lebih cepat," ujarnya.
Kegembiraan Susi
Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, menyampaikan kegembiraannya atas dibukanya rute baru ini.
"Satu kegembiraan karena antusiasme masyarakat ada di hari pertama tadi dari Yogya ke Karimun," kata Susi di Bandara Adisutjipto.
Susi turut dalam penerbangan Yogya-Semarang pulang-pergi.

"Dari Semarang berangkat kalau tidak salah 10 (orang). Pulangnya kalau tidak salah 7 atau 8 orang," ujar Susi.
Lanjutnya, di saat ekonomi yang dibilang lesu ternyata minat wisata masyarakat masih tinggi. Susi saat ini membidik pasar weekend dan daerah-daerah wisata.
"Tujuannya menggalakkan pariwisata dalam negeri," ujar eks Menteri KKP ini.
Jadi Alternatif Selain Kapal
Selain itu, Karimunjawa adalah wilayah kepulauan. Setiap musim angin utara ombak tidak ramah untuk kapal. Perjalanan kapal laut pun terhenti.
"Dengan adanya seminggu minimal tiga kali. Isolasi Pulau Karimun menjadi tidak lagi terlalu susah. Karena kadang-kadang harga sembako dan lain-lain juga tinggi. Masyarakat yang mau berobat sakit tidak bisa karena stuck semua," bebernya.
Adanya penerbangan Susi Air kejadian seperti itu diharapkan tidak terjadi lagi.
"Dan ternyata terbang itu tidak terlalu mahal," jelasnya.
Ingin Koneksikan Wilayah Wisata di Jawa
Susi mengatakan dirinya bercita-cita mengkoneksikan daerah wisata di Jawa. Sebelumnya sudah dibuka pula rute Yogya-Bandung.
"Nanti ada Yogya-Pangandaran. Saya ingin punya cita-cita untuk mengkoneksikan wilayah wisata yang punya potensi di Jawa," kata Susi yang lahir di Pangandaran ini.
"Kita sudah koneksi-koneksi di daerah terpencil. Kita satu hari ada 120-150 flight. Per tahun rata-rata sekitar 25 ribu sampai 30 ribu flight. Tapi di Jawa tidak banyak," jelas pendiri PT ASI Pudjiastuti Aviation ini.
Harapannya kelak ada rute Yogya-Cilacap dan lain sebagainya.
Sambutan Positif
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Dewadaru Karimunjawa, Haribowo Lesmono, mengatakan transportasi adalah urat nadi ekonomi di Karimunjawa.
"Ini sangat antusias disambut masyarakat Karimunjawa, juga masyarakat Jawa Tengah pada umumnya. Kita berharap penerbangan perdana Susi Air ini akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pariwisata, ekonomi, bagi perkembangan sosial yang ada di Karimunjawa," kata Haribowo.
Haribowo mengatakan moda transportasi kapal ke Karimunjawa sangat berpengaruh pada cuaca. Selama ini kapal jadi andalan masyarakat.
"Notabene seringkali ketika ombak tinggi itu menjadi hambatan," katanya.
Selama ini penerbangan ke Karimunjawa yang ada adalah pesawat charter untuk resor.
"Segmentasinya adalah wisatawan luar negeri yang mau ke Pulau Kura-kura," katanya.
"Susi Air ini kita harapkan bukan hanya eksklusivitas dari Pulau Kura-kura. Tapi mendorong penumpang domestik maupun luar negeri untuk bisa masuk ke Dewadaru," terangnya.
Dukungan Pemda DIY
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana, yang mewakili Gubernur DIY hadir di Bandara Adisutjipto mengatakan penerbangan perdana ini jadi awal yang bagus. Merintis penerbangan ke Karimunjawa.
"Kami siap men-support agar supaya minimal delapan orang penumpang (setiap terbang) ini bisa terus berjalan. Sehingga konektivitas antar destinasi wisata semakin erat lagi," kata Tri Saktiyana.