
Teman SMA diplomat Arya Daru Pangayunan (39 tahun) menyerukan #JusticeForDaru di media sosial.
Arya Daru, menurut polisi, bunuh diri di kamar kosnya di Wisma Gondia International Guest Hose, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat. Kepala Arya Daru terlilit lakban kuning secara penuh.
Tagar tersebut pertama kali dibuat oleh Ikatan Alumni SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Ikamuhi). Template tagar kemudian diunggah oleh warganet lain.
"Teman-teman menilai apa yang terjadi sama Mas Daru merupakan sebuah hal yang aneh ya, di luar nalarlah wafatnya beliau itu," kata Ardhi Iswansyah, teman SMA Arya Daru, dihubungi, Jumat (11/7).
Ardhi mengatakan teman-teman SMA meyakini Arya Daru meninggal karena dibunuh, terlebih sebelumnya Arya Daru menangani kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Bisa dibilang, sebagian besar dari kami beranggapan seperti itu ya (pembunuhan)," jelas Ardhi.
"Kami sih berpendapat, ini sepertinya ada yang melakukan ini. Karena dari kami kayaknya kok enggak mungkin ya, kalau Mas Daru sendiri yang melakukan itu," jelasnya.
Dorongan Kepada Polisi

Tujuan dari unggahan ini, teman-teman Arya Daru ingin mengawal kasus ini dan mendorong polisi bisa mengungkapnya.
"Tujuannya adalah kami ingin mengawal kasus ini, kami pengin sebisa mungkin kasusnya bisa terungkap, kasusnya bisa dibuka, tentang penyebab wafatnya apa," ujarnya.Jika benar pembunuhan, maka polisi diharap bisa segera menangkap pelakunya.
"Harapannya kepolisian me-notice gerakan ini, sehingga ini menjadi sebuah perhatian yang harus segera ditindaklanjuti. Karena kami kasihan dengan, utamanya, dengan keluarga Mas Daru, anak-istrinya, terutama," katanya.
"Harapannya dengan kasus ini bisa diungkap, penyebabnya apa, kemudian pelakunya juga insyaallah bisa ditangkap. Itu bisa memberikan sebuah kelegaan utamanya untuk keluarga," katanya.
Keluarga Percayakan Pada Polisi
Sebelumnya, keluarga mempercayakan polisi untuk mengusut kematian diplomat Arya Daru.
"Kami menyerahkan prosesnya kepada pihak yang berwajib," kata kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, Kamis (10/7).
