Menhan Israel, Israel Katz, memperingatkan Gaza City bisa hancur lebur jika Hamas tidak memenuhi syarat yang diberikan mereka, Jumat (22/8).
Ancaman Katz disampaikan usai Israel menyepakati perluasan serangan ke untuk merebut kota terbesar di Jalur Gaza, Gaza City. Katz kemudian mengatakan nasib Gaza City bisa seperti Rafah dan Beit Hanoun.
Dua kota yang disinggung Katz sudah hancur lebur karena serangan Israel pada awal masa perang Gaza.
“Gerbang neraka akan segera terbuka di kepala para pembunuh dan pemerkosa Hamas di Gaza, sampai mereka menyetujui persyaratan Israel untuk mengakhiri perang,” kata Katz lewat unggahan media sosial seperti dikutip dari Associated Press.
Persyaratan yang diberikan Israel agar berakhirnya perang adalah: pembebasan semua sandera sampai pelucutan senjata total Hamas.
Hamas saat ini sudah merespons usulan gencatan senjata terbaru yang disampaikan mediator. Mereka bahkan siap kembali ke meja perundingan.
Terkait pelepasan sandera Hamas menyepakatinya. Tapi, sampai sekarang mereka masih menolak permintaan pelucutan senjata.
Adapun Israel belum memastikan kapan serangan besar ke Gaza City diluncurkan. Tapi, kemungkinan besar itu akan dimulai dalam hitungan hari.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 menewaskan lebih 61 ribu orang, mayoritas anak-anak dan perempuan. Israel juga melucurkan strategi membuat kelaparan di Gaza dengan melarang semua bantuan kemanusiaan masuk.
Minimnya pangan di Gaza membuat warga Israel yang disandera Hamas juga turut mengalami malnutrisi. Setelah tekanan internasional yang bertubi-tubi, Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan dengan skala terbatas.
Pada 17 Agustus 2025, sekitar 300 ribu warga Israel berdemo di Tel Aviv, meminta pemerintahan PM Netanyahu mengakhiri perang Gaza dan pembebasan semua sandera. Ini merupakan demo terbesar yang digelar sejak agresi.