
Kita pasti sering mendengar tentang umbi-umbian yang kerap dijadikan sebagai pengganti karbohidrat, bukan? Ya, umbi memang merupakan sumber pangan lokal yang sangat potensial karena kandungan gizinya yang melimpah serta manfaatnya bagi kesehatan.
Tak hanya mengandung karbohidrat dan kalori sebagai sumber energi, berbagai jenis umbi juga menyimpan vitamin, mineral, dan senyawa bioaktif yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh.
Dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, hasil penelitian dari Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) menunjukkan bahwa umbi-umbian memiliki potensi sebagai immunomodulator, yaitu mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan menurunkan risiko penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes melitus, dan penyakit kardiovaskular.
Saat mendengar kata "umbi", pikiran kita mungkin langsung tertuju pada singkong, talas, atau porang, bukan? Meskipun sama-sama tumbuh di bawah tanah, ketiganya sebenarnya berasal dari jenis umbi yang berbeda. Nah, agar tidak keliru lagi, yuk kenali jenis-jenis umbi berikut ini seperti dikutip dari laman Instagram Unit Pelaksana Teknis di bawah Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Kementerian Pertanian.
Umbi Batang

Umbi ini terbentuk dari batang tanaman yang mengalami pembengkakan dan menyimpan cadangan makanan. Contohnya kentang, talas, keladi.
Umbi Akar

Merupakan umbi yang terbentuk dari akar tanaman yang membesar. Contohnya ubi jalar, ubi kayu (singkong), bengkuang, wortel, lobak, bit.
Umbi Lapis

Umbi yang tersusun dari lapisan-lapisan yang membentuk struktur menyerupai siung. Contohnya bawang merah, bawang putih, bawang bombay.
Umbi Tunas

Umbi ini berasal dari batang bawah tanah berbentuk bulat atau pipih seperti suweg, porang.
Rimpang

Merupakan modifikasi batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah dan mampu menghasilkan tunas dan akar dari setiap ruasnya. Adapun contohnya, jahe, temulawak, kunyit.