
Memasuki bulan Muharam dalam kalender Hijriah, banyak umat muslim yang menyinggung soal Lebaran Anak Yatim. Namun, sebenarnya apa itu Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama?
Meski istilah ini banyak digunakan oleh mayoritas umat muslim, nyatanya masih banyak yang belum tahu arti atau makna sesungguhnya. Hal inilah yang membuat banyak umat muslim penasaran dan ingin mencari tahu tentangnya.
Apa Itu Lebaran Anak Yatim atau Idul Ayatama dan Sejarahnya?

Mengutip dari buku Kuliner Betawai Selaksa Rasa & Cerita, Akademi Kuliner Indonesia (2016:132), selain Lebaran Idulfitri dan Iduladha, orang Betawi juga merayakan yang namanya Lebaran Anak Yatim setiap tanggal 10 Muharam menurut penanggalan Islam.
Di dalam momen ini, mereka yang mampu secara ekonomi dan berniat merayakannya, akan mengundang anak yatim untuk datang ke rumah, berdoa, makan bersama, dan membagi berbagai hadiah. Namun, sebenarnya bukan hanya orang Betawi saja yang merayakannnya, tapi juga umat muslim di daerah lainnya.
Lantas, sebenarnya apa itu Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama? Istilah ini merujuk pada tradisi dalam bentuk kegiatan menyantuni anak yatim setiap 10 Muharam.
Dalam praktiknya, umat muslim akan menyantuni anak yatim pada 10 Muharam. Hal ini selaras denngean keutamaan menyantuni anak yatim di bulan Muharam dalam HR At-Thabrani yang berbunyi:
Bicara soal sejarahnya, tradisi ini merupakan anjuran Nabi Muhammad saw untuk menyantuni anak yatim setiap 10 Muharam. Anjuran ini juga dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-I wal Mursalin yang berbunyi:
Baca Juga: Lebaran Anak Yatim Jatuh pada Tanggal Berapa? Catat Jadwalnya
Dengan mengetahui apa itu Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama, diharapkan umat muslim bisa turut serta mengamalkannya sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. (Anne)