Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang mencapai 5,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy) cukup baik. Secara kuartalan (quarter to quarter/qtq) ekonomi Indonesia tumbuh 4,04 persen.
"Kemarin baru saja BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi kita yang terjaga di level 5,12 persen secara tahunan dan ini adalah salah satu pertumbuhan terbaik dibanding peers group kita," kata Destry saat membuka sesi talkshow dalam acara Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di JCC Senayan, Kamis (7/8).
Destry menjelaskan kekuatan konsumsi dan investasi domestik jadi penopang utama pertumbuhan tersebut. Konsumsi rumah tangga naik 4,97 persen, investasi tumbuh 6,99 persen, dan ekspor melonjak hingga 10,67 persen.
Menurutnya, kekuatan permintaan dalam negeri menjadi pembeda antara Indonesia dan negara lain.
"Yang membedakan kita dengan negara lain karena kita mempunyai domestic demand yang sangat kuat sekali, itu juga ditunjukkan dengan konsumsi masyarakat kita, kemudian domestic economy kita yang terus tumbuh sehingga membutuhkan investasi yang besar," ungkapnya.
Meski angka pertumbuhan sudah kembali ke kisaran 5 persen, BI dan pemerintah akan terus mencari sumber pertumbuhan baru agar laju ekonomi bisa dipacu lebih tinggi. Salah satu sektor yang dinilai punya potensi besar untuk terus digarap adalah pariwisata.
“Salah satu potensi yang perlu terus kita tingkatkan dan terus kita sosialisasikan ke luar itu adalah potensi pariwisata kita. Indonesia negara yang kaya dengan budayanya itu luar biasa sekali," tutur Destry.