Vietnam merayakan hari kemerdekaan ke-80 dengan menggelar parade militer terbesar sepanjang sejarah Negeri Paman Ho.
Dikutip dari Reuters, Kamis (4/9), puluhan ribu orang yang sebagian besar memakai baju berwarna merah dan membawa bendera Vietnam berkumpul di jalanan di ibu kota Hanoi.
Vietnam menampilkan alutsista yang paling canggih dalam parade militer itu, termasuk helikopter Mi-171 buatan Rusia, jet tempur Sukhoi Su-30, dan drone yang dibuat dalam negeri. Ribuan prajurit Vietnam dan personel militer dari China, Rusia, dan sejumlah negara lainnya berpartisipasi dalam perayaan itu.
Tak cuma parade militer, pemerintah Vietnam pada pekan lalu juga mengumumkan akan membagikan VND 100 ribu (setara Rp 62.263) kepada setiap 100 juta warganya. Pemerintah Vietnam mengucurkan dana total USD 380 juta (setara Rp 6,2 T) untuk membagikan uang kepada warganya.
Selain itu, Presiden Luong Cuong mengumumkan memberikan amnesti terhadap 13.920 tahanan yang akan dibebaskan sebelum masa tahanan mereka berakhir. Ada 66 tahanan asing yang juga dibebaskan dalam program amnesti ini.
"Kami teguh dalam komitmen kami untuk mempertahankan kemerdekaan, kebebasan, kedaulatan, dan integritas wilayah tanah air kita, hingga ke setiap jengkal tanah suci," kata Ketua Partai Komunis Vietnam To Lam saat membuka parade militer.
Para pemimpin nasional dan pejabat asing, termasuk anggota parlemen dari China dan Rusia, ikut menyaksikan prosesi militer di Ba Dinh Square. Di lokasi itu pada 2 September 1945, pemimpin revolusioner Ho Chi Minh menyampaikan deklarasi kemerdekaan yang bersejarah.
Pidato Ho Chi Minh menandai berdirinya Vietnam yang merdeka setelah dijajah Prancis selama hampir 1 abad dan pendudukan singkat Jepang selama Perang Dunia II. Prancis tidak mengakui kemerdekaan Vietnam dan berperang selama satu dekade, hingga akhirnya Prancis kalah pada 1954.
AS mengirim anggota kedutaannya untuk menghadiri parade militer. Sementara Menlu AS Marco Rubio menyampaikan ucapan selamat lewat e-mail.
"Vietnam telah menjadi mitra penting di kawasan Indo Pasifik dan pemimpin dalam mengatasi tantangan global bersama," kata Rubio dalam e-mailnya.
Sementara itu, warga Vietnam mengaku terharu bisa menyaksikan parade militer, mulai dari prajurit hingga alutsista yang dipamerkan.
"Saya sangat senang, puas, dan terharu akhirnya bisa menyaksikan pasukan yang berbaris," kata warga Hanoi, Hong Thi Huyen. Dia mengaku berkemah bersama anggota keluarganya selama hampir 2 hari untuk mengamankan tempat.
"Penantiannya sangat sepadan. Prajurit dan jet tempurnya luar biasa," katanya lagi.