SANGIHE - Salah satu lokasi tambang emas di Kampung Bowong, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut), alami longsor pada Jumat (22/8) kemarin sekitar pukul 09.00 Wita.
Dua orang penambang yang sementara berada di dalam lubang tambang yang disebut sebagai Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), ikut tertimbun longsor.
Kedua penambang yang tertimbun longsor adalah JL alias Jatri dan LP alias Luis. Informasi yang diperoleh, keduanya telah ditemukan tengah malam tadi dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Pencarian kedua penambang ini sendiri dilakukan oleh TNI, Polri, pemerintah Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, serta warga setempat. Proses evakuasi sendiri menurut keterangan yang diperoleh cukup sulit karena kondisi tanah yang kurang stabil.
Sementara itu, informasi yang dirangkum, peristiwa itu terjadi pada Jumat (22/8) sekitar pukul 09.00 Wita. Korban bersama dengan beberapa rekannya bekerja di lubang tambang milik warga di daerah itu.
Disebutkan jika lubang galian tambang itu sudah memiliki kedalaman dua meter. Kejadian terjadi begitu cepat, di mana saat longsor terjadi, dua korban tersebut masih berada di dalam lubang.
Lubang galian yang mereka kerjakan memiliki kedalaman sekitar dua meter. Saat sebagian pekerja keluar, tiba-tiba tanah di sekitar lubang longsor dan langsung menimbun dua penambang yang masih berada di dalam.
Rekan korban kemudian langsung berteriak meminta bantuan. Namun, karena kejadian longsor begitu cepat, lubang telah tertutup sepenuhnya.
Sejumlah saksi mengaku jika kejadian longsor sangat tiba-tiba dan langsung menutupi lubang yang dibuat para penambang.
"Tanah langsung jatuh. Kami langsung berteriak minta tolong," ujar beberapa saksi yang juga rekan sesama penambang.