Dunia fotografi semakin populer di tengah perkembangan media sosial. Namun, tak semua orang benar-benar menekuninya, terlebih bisa menjadi fotografer profesional. Bicara gender, penggemar fotografi di Indonesia umumnya didominasi oleh kalangan pria.
Dari sedikitnya fotografer di Indonesia perempuan belakangan ini muncul nama Anya Cahyara, seorang fotografer muda asal Surabaya. Anya berhasil mencuri perhatian publik karena kegemarannya memotret di alam liar.
Foto-foto bidikan Anya yang merekam momen satwa terutama burung liar yang diunggah ke laman media sosial pribadinya pun viral.
“Aku terjun ke dunia foto hewan atau konservasi baru enam bulan, belum ada setahun. Enam bulan dari sekarang, ketolong sama komunitas circle-ku yang bisa merangkul dan support aku. Jadi mereka sering bawa aku ke mana-mana,” ungkap Anya saat ditemui Basra disela gelaran International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) Taman Safari Prigen, akhir pekan kemarin.
International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) adalah kompetisi foto dan video satwa berskala internasional yang diselenggarakan oleh Taman Safari Indonesia (TSI). Kompetisi ini bertujuan untuk mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan dan konservasi satwa melalui karya visual.
Meski awalnya mengeluh saat harus berjibaku di alam liar mengabadikan momen perilaku satwa. Namun lambat laun, Anya merasa nyaman menjalani profesinya sebagai fotografer wildlife (alam liar).
"Awalnya suka merasa capek apalagi harus melawan rasa takut. Aku kan takut sama ketinggian. Tapi semakin sering berinteraksi dengan alam ternyata (fotografer wildlife) cukup menyenangkan. Bisa melihat keindahan alam secara langsung, melihat perilaku satwa terutama burung liar di habitat aslinya," terang perempuan berusia 25 tahun ini.
Salah satu pengalaman berkesan Anya selama menjadi fotografer wildlife adalah ketika mendapatkan visual burung Elang Jawa yang sarangnya berada di ketinggian 19 meter.
Melalui rumah pohon setinggi 19 meter itu, Anya berhasil mengabadikan secara detail perilaku burung elang Jawa dewasa dan anakannya.
Anya sendiri menggeluti dunia fotografi profesional sejak tahun 2019, setelah belajar ilmu fotografi dari bangku sekolah menengah. Ia mengawali sebagai fotografer wedding dan keluarga.
Dengan banting setir menjadi fotografer wildlife, Anya merasa turut mengkampanyekan keindahan flora maupun fauna yang perlu dijaga kepada khalayak.
Melihat kehidupan dan perilaku para burung di alam bebas, menyadarkan Anya akan pentingnya pelestarian lingkungan.
"Ternyata alam itu selain indah tapi juga tenang. Lihat hewan, ciptaan Tuhan, dan belajar perilakunya itu jauh lebih menyenangkan,” tandasnya.