KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mendukung gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi warga Gaza, Palestina, ke Indonesia. Menurut dia, gagasan itu merupakan langkah progresif untuk menyelesaikan konflik dua negara.
Yahya menilai, ide Prabowo tersebut bisa menjadi titik awal bergulirnya negosiasi yang aktif, baik bagi negara pendukung Israel maupun Palestina. Sebab, menurut dia, saat ini dunia kehabisan ide mengenai solusi bagi kedua negara. "Jadi untuk memulai sesuatu, itu very smart move dari Presiden Prabowo," ujar Yahya kepada Tempo di rumahnya, Jakarta Pusat, Selasa malam, 26 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Untuk menyelesaikan konflik, Yahya menjelaskan, perlu adanya kepentingan politik sehingga akan muncul berbagai tawaran dengan berbagai macam konsekuensi. Namun dalam konteks konflik antara Israel dan Palestina, menurut Yahya, tidak ada negara yang merasa berkepentingan atas politik tersebut. "Ha-hal seperti ini membuat pembicaraan mengenai penyelesaian konflik tidak berjalan dengan sungguh-sungguh," kata dia.
Yahya menegaskan, isu rencana evakuasi warga Gaza merupakan ide yang bagus untuk memulai pembicaraan. Sebab, mau tidak mau negara-negara kawasan nantinya harus bertemu untuk mendiskusikan cara untuk memindahkan mereka, sekaligus menimbang untung-rugi ketika warga Gaza dipindahkan.
Di sisi lain, Israel pun juga akan terdesak untuk mau berkompromi menawarkan kepentingan tertentu yang akan diberikan kepada Palestina. Di sinilah, kata Yahya, Indonesia dan negara-negara internasional bisa ikut berperan memastikan poin-poin yang akan disepakati secara adil bagi kedua negara. "Jadi bisa mulai berjalan dengan solusi-solusi yang substantif," ujar dia.
Adapun Presiden Prabowo dalam beberapa kali kesempatan melontarkan keinginannya untuk mengevakuasi warga Gaza ke Tanah Air. Salah satunya ketika Ketua Umum Partai Gerindra itu melawat ke Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.
Ketika itu Prabowo menyampaikan evakuasi seribu warga Gaza akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia bila mendapat persetujuan dari sejumlah pihak yang aktif membantu rakyat Palestina. Dia mengatakan, evakuasi itu nantinya hanya dilakukan sementara, sampai warga Gaza dinyatakan pulih.
"Mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia," kata Prabowo saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum berangkat ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Rabu dini hari, 9 April 2025.