Liputan6.com, Jakarta Musim panas ini jadi momen yang sangat besar bagi Giovanni Leoni. Bek muda tersebut baru saja resmi direkrut Liverpool dari Parma, klub yang telah membesarkan namanya.
Kesempatan besar pun datang saat pelatih anyar Gennaro Gattuso memanggilnya memperkuat timnas Italia. Ini menjadi panggilan perdana bagi Leoni, sekaligus membuka pintu baru dalam karier internasionalnya. Sang pemain masuk dalam skuad untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Estonia dan Israel.
Bagi Leoni, ini adalah langkah besar di usianya yang baru menginjak 18 tahun. Ia masuk daftar bersama dua debutan lain, yakni Francesco Pio Esposito dan Giovanni Fabbian. Kehadiran tiga nama muda itu disebut sebagai bukti keberanian Gattuso memberi ruang untuk generasi baru.
Dengan segala sorotan, Leoni mengaku hanya ingin menikmati momen ini. Ia bertekad untuk belajar sebanyak mungkin dari para senior yang kini satu tim dengannya di Gli Azzurri.
Leoni Tak Menyangka Dipanggil Timnas Italia
Giovanni Leoni mengaku sama sekali tak menduga akan dipanggil bergabung timnas Italia. Baginya, bisa berada dalam skuad Gli Azzurri saat ini merupakan mimpi yang baru saja menjadi nyata.
Bek berusia 18 tahun itu menyebut dirinya terkejut namun bangga ketika namanya tercantum dalam daftar resmi. Ia sadar bahwa kesempatan seperti ini tidak datang setiap hari, apalagi saat tim sedang dalam masa transisi bersama pelatih baru.
Leoni menyampaikan bahwa perasaan tersebut sulit ia gambarkan dengan kata-kata. Baginya, sekadar bisa berlatih bersama pemain-pemain berpengalaman Italia sudah menjadi kehormatan.
“Sungguh, ini adalah emosi yang tak terlukiskan; suatu kebanggaan menjadi bagian dari tim ini dan berlatih dengan pemain berkaliber ini,” ujar Leoni kepada VivoAzzurro TV, via Football Italia.
Senang Bisa Satu Tim dengan Virgil van Dijk
Selain mendapat panggilan ke timnas, Leoni juga menjalani pengalaman luar biasa di level klub. Kepindahannya ke Liverpool membuatnya kini bisa bermain bersama sosok yang ia kagumi sejak lama, Virgil van Dijk.
Sejak kecil, Van Dijk adalah bek idola bagi Leoni. Kini, ia bisa belajar langsung di lapangan bersama kapten Liverpool tersebut. Bagi Leoni, kesempatan ini bukan hanya soal bermain bola, tapi juga membangun mentalitas sebagai pemain top.
Ia menilai Van Dijk bukan hanya bek tangguh, melainkan juga pemimpin yang memberi pengaruh besar di ruang ganti. Keberadaannya menjadi contoh nyata bagaimana seorang pemain bisa menginspirasi generasi berikutnya.
“Selalu Van Dijk,” tegas Leoni. “Sekarang, saya bisa bermain bersamanya dan berbagi ruang ganti, ia orang yang luar biasa dan pemain yang fenomenal.”
Nasihat Berharga dari Leonardo Bonucci
Giovanni Leoni juga mendapat bimbingan dari sosok senior di timnas Italia, Leonardo Bonucci. Meski kini Bonucci tidak lagi aktif bermain, ia tetap terlibat dalam staf pelatih Gennaro Gattuso.
Bonucci memberikan arahan langsung kepada Leoni mengenai cara membaca permainan di lini belakang. Baginya, pengalaman bek veteran itu sangat berarti untuk memperkaya pemahaman taktik di level internasional.
Leoni menegaskan bahwa ia selalu menghargai setiap kata dari Bonucci. Menurutnya, gaya bermain sang legenda memberi inspirasi dalam membangun kariernya sebagai bek modern.
“ Kami berbicara, dan ia memberi saya beberapa nasihat di lapangan,” ucap Leoni. “Ia bek yang hebat, dan saya selalu senang menontonnya karena kepemimpinannya dan gaya bermainnya saat menguasai bola. Nasihatnya selalu saya hargai.”
(Football Italia)