
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan dirinya tidak berencana memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Pernyataan ini keluar usai laporan Bloomberg menyatakan dia akan segera mencopot Powell karena tak kunjung turunkan suku bunga acuan, sebuah kritik dan sindiran yang kerap dia lontarkan hampir setiap hari di publik.
Selama ini Trump menilai Powell terlalu lambat mengambil keputusan untuk menurunkan suku bunga. Tapi kini membantah laporan Bloomberg dan tak akan memecat Powell, kecuali karena ada kasus.
Penegasan itu dia sampaikan dalam diskusi bersama para legislator Partai Republik pada Selasa (15/7) malam. Hal ini menjadi babak terbaru dalam kampanye tekanan Trump terhadap bank sentral yang seharusnya independen dan pimpinannya yang sedang mendapat sorotan.
“Saya tidak menutup kemungkinan apa pun, tapi saya pikir itu sangat tidak mungkin kecuali dia harus mundur karena penipuan,” kata Trump dikutip dari Reuters, Kamis (17/7).

Penipuan yang dimaksud merujuk pada kritik dari Gedung Putih dan anggota Partai Republik atas pembengkakan biaya renovasi markas besar bersejarah The Fed di Washington senilai USD 2,5 miliar. Namun, tidak ada bukti penipuan, dan pihak The Fed telah membantah kritik terkait proyek tersebut.
Di sisi lain, imbal hasil obligasi sempat turun namun kembali menguat, dan pasar saham ditutup menguat setelah komentar Trump, yang juga kembali menyebut Powell sebagai ketua yang “buruk” karena mempertahankan suku bunga kebijakan The Fed di kisaran 4,25 persen-4,50 persen sejak Desember.
Trump menyalahkan The Fed atas tingginya suku bunga jangka panjang yang meningkatkan biaya pinjaman pemerintah AS, dan serangannya terhadap Powell terus berlanjut sejak ia menandatangani “Big Beautiful Bill” pada 4 Juli lalu — sebuah undang-undang perpajakan dan pengeluaran yang menurut analis independen akan menambah triliunan dolar pada defisit AS.