
Kenapa sudah musim kemarau masih hujan? Banyak yang mulai heran karena cuaca akhir-akhir ini terasa aneh. Padahal, biasanya kalau sudah masuk musim kemarau, langit cenderung cerah dan kering sepanjang bulan.
Ternyata, kondisi ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang bikin hujan turun, meski seharusnya sudah kering.
Kenapa Sudah Musim Kemarau Masih Hujan? Ini Penjelasan BMKG

Di tengah cuaca yang tak menentu, muncul pertanyaan kenapa sudah musim kemarau masih hujan. Siang bisa panas sekali, sore tiba-tiba turun hujan dengan deras. Padahal kalau menurut teorinya, bulan Juni seperti sekarang, Indonesia sudah masuk musim kemarau.
Menurut BMKG melalui artikelnya di gaw-bariri.bmkg.go.id, fenomena ini dikenal dengan istilah kemarau basah. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa dalam buku Sosiologi Lingkungan Hidup karya Suharko, anomali cuaca seperti ini bisa muncul akibat perubahan iklim global.
Di tahun 2025 ini, BMKG memprediksi kemarau basah akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia pada pertengahan tahun. Kemarah basah ini bukan berarti musim hujan yang lebih panjang, melainkan memang ada kondisi yang membuat hujan turun padahal seharusnya tidak.
Penyebab Kenapa Sudah Musim Kemarau Masih Hujan

Fenomena cuaca sekarang memang banyak bikin bingung, kenapa sudah musim kemarau masih hujan? Ternyata, jawabannya tak sesimpel sekadar karena cuacanya aneh. Berikut beberapa faktor penyebabnya masih menurut BMKG.
1. Suhu Muka Laut yang Hangat
Suhu permukaan laut lebih hangat dari normal di sekitar Indonesia. Hal ini meningkatkan penguapan yang kemudian membentuk awan hujan. Hujan pun turun meski sudah musim kemarau.
2. Angin Monsun Aktif
Saat ini seharusnya angin monsun timur yang aktif, membawa udara kering dari Australia. Namun, angin ini lemah sehingga tercampur dengan angin timur laut yang lembap. Hal ini juga memicu hujan.
3. La Nina
La Nina juga berpengaruh besar pada cuaca yang tak menentu ini. Fenomena pendinginan suhu laut di Samudra Pasifik ini menyebabkan curah hujan meningkat.
4. Indian Ocean Dipole (IOD) Negatif
IOD negatif terjadi kalau suhu permukaan laut di Samudra Hindia bagian barat lebih dingin daripada di bagian timur. Kondisi ini membuat lebih banyak uap air menuju Indonesia dari Samudra Hindia timur, sehingga hujan pun terbentuk.
Baca juga: Kemarau Basah sampai Kapan di Indonesia? Ini Penjelasannya
Jadi, kalau masih bertanya-tanya kenapa sudah musim kemarau masih hujan, jawabannya ada pada berbagai faktor cuaca yang saling berkaitan. Cuaca memang makin sulit ditebak, tapi setidaknya sekarang sudah tahu ada penjelasan ilmiahnya. (CR)