
Media Indonesia terus memperkuat komitmennya dalam mendukung inklusifitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas melalui penyelenggaraan Festival Setara & Berdaya 2025. Tahun ini direncanakan akan berlangsung pada Desember mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Penyelenggaraan festival tahunan ini pun mendapat dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker). Hal ini terungkap dalam audiensi antara tim Media Indonesia dengan Direktur Bina Penempatan Tenaga Kerja Khusus Kemnaker, Anggun Sintana, yang berlangsung pada Rabu (6/8) di kantor Kemnaker, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Anggun menyatakan apresiasinya terhadap konsistensi Media Indonesia dalam menyuarakan isu-isu disabilitas dan membangun ruang kolaborasi melalui Festival Setara & Berdaya.
“Kami menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif ini. Festival seperti ini sangat strategis dan krusial untuk meningkatkan kesadaran publik, mempromosikan potensi penyandang disabilitas, serta mendorong kolaborasi lintas sektor,” ujar Anggun.
Dalam audiensi tersebut, ia juga menyoroti mengenai tantangan besar dalam membuka akses dunia kerja bagi penyandang disabilitas. Meskipun Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 telah menetapkan kuota minimal 1% untuk sektor swasta dan 2% untuk sektor pemerintahan dalam hal penyerapan tenaga kerja disabilitas, realisasi kebijakan ini dinilai masih belum optimal di lapangan.
Berdasarkan data olahan Direktorat Bina Penempatan Tenaga Kerja Khusus (PTKDN) dari WLKP (Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan) dan laporan dari Dinas Ketenagakerjaan Provinsi/Kabupaten/Kota hingga Desember 2024, rata-rata penyerapan tenaga kerja disabilitas oleh perusahaan swasta baru mencapai 0,97%. Angka ini masih berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan undang-undang.
“Ini menjadi tantangan yang terus kami pantau. Banyak perusahaan terutama kecil dan menengah masih dalam tahap awal memahami dan mengimplementasikan kebijakan ini,” ungkapnya.
Anggun juga menegaskan bahwa kolaborasi antara media dan pemerintah sangat penting dalam menciptakan ekosistem kerja yang inklusif bagi penyandang disabilitas. Festival ini dirancang sebagai ruang temu berbagai pemangku kepentingan, mulai dari komunitas penyandang disabilitas, sektor swasta, hingga instansi pemerintah, untuk bersama-sama mendorong terciptanya masyarakat yang setara dan berdaya.
“Ini adalah cerminan komitmen kita bersama untuk memastikan tidak ada satupun warga negara yang tertinggal. No one left behind,” tambahnya.
Festival Setara & Berdaya merupakan program unggulan Media Indonesia yang telah memasuki tahun keempat pelaksanaannya. Selain sebagai rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional, festival ini juga menjadi bentuk aktivasi dari rubrik Setara & Berdaya yang secara konsisten hadir di harian Media Indonesia dan mengangkat berbagai isu, inspirasi, serta tantangan yang dihadapi komunitas disabilitas di Indonesia.
Audiensi diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi berbagai pihak untuk mendorong kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas. (X-8)