Kementerian PPPA: Anak yang Ikut Demo adalah Korban Sistem

1 day ago 5
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Anak yang Ikut Demo adalah Korban Sistem Ilustrasi(Antara/Perdinan/Dyah/Zubi)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memaparkan bahwa hingga hari ini masih terdapat tujuh anak yang ditahan di Polres Jakarta Utara (Jakut), yang proses pendampingannya masih sulit dilakukan. Ketujuh anak tersebut hingga kini belum dikembalikan ke orang tua masing-masing.

Pada 25 Agustus 2025 terdapat 150 anak yang ditahan di Polda Metro Jaya, kemudian 37 anak yang berada di Polres Jakarta Barat, Polres Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat. Selanjutnya pada 28 Agustus 2025 terdapat 200 anak yang berada di Polda Metro Jaya dan 55 orang anak yang berada di Polres Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.

Kemudian pada 30 Agustus 2025 ada sekitar 15 orang anak ditahan di Polres Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Sedangkan di luar Jakarta, mulai dari DI Yogyakarta, terdapat 15 anak yang masih ditahan di kepolisian, kemudian di Semarang terdapat 17 anak, 13 anak di Kebumen, Jawa Tengah, lalu di Pekalongan ada 21 orang anak, kemudian di Wonogiri ada 7 orang anak, kemudian di Balikpapan ada 9 orang anak, di Nusa Tenggara Barat ada 5 orang anak, di Solo ada 15 orang anak, Kediri 3 orang anak, Surabaya 8 orang anak, serta di Bandung ada 11 orang anak. 

Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), Pribudiarta Nur Sitepu, menegaskan bahwa anak yaitu penduduk di bawah 18 tahun baik yang menjadi pelaku, saksi, maupun korban adalah korban dari tidak berfungsinya sistem perlindungan anak. 

“Yang dalam hal ini adalah adanya pengasuhan yang tidak optimal sehingga mereka melakukan demo yang tidak tepat,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (3/9). 

Untuk itu, dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak pasal 5 dan 6 menyatakan bahwa bagi anak berhadapan dengan hukum maka pendekatan hukum yang dilakukan melalui pendekatan Restoratif Justice (keadilan restoratif) wajib diupayakan diversi menyelesaikan perkara anak di luar proses peradilan.

Menurutnya, penting ekosistem pengasuhan mendukung upaya diversi ini, di mana orangtua wajib mengasuh, mengawasi dan memberikan contoh perilaku yang baik, tetangga, RT, Desa wajib turut serta mengawasi dan mencegah anak dari perilaku menyimpang dan lainnya.  Seluruh pihak harus bertanggung jawab termasuk sekolah, guru, dan lainnya. 

“UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak pasal 15 juga menyebutkan bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam kegiatan politik, pelibatan dalam kerusuhan sosial dan pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan,” kata Pribudiarta. 

Dia pun menyatakan, hasil assessment pada peristiwa demo baru-baru menunjukkan bahwa anak-anak mendapat ajakan dari teman sebaya melalui pesan berantai dan mendapat fasilitas tertentu, seperti contoh kasus demo di depan kantor polda Semarang dan lainnya. 

Untuk itu, Kementerian PPPA membuka saluran pengaduan melalui SAPA 129 bila terjadi kekerasan pada anak. Kementerian PPPA juga telah berkomunikasi dengan seluruh UPTD (unit pelaksana teknis daerah) di masing-masing wilayah untuk memastikan pendampingan sesuai hak anak. (Des/I-1)

Read Entire Article