REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Taman Puring di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kembali dilanda kebakaran pada Senin (28/7/2025). Peristiwa ini mengejutkan para pedagang, karena menurut pengakuan salah seorang pedagang, Ika, ini adalah kali ketiga pasar tersebut dilalap si jago merah.
"Katanya sih denger-denger tiga kali. Ini lebih gede dan parah," ujar Ika, seorang pedagang minuman kemasan yang telah berjualan di Pasar Taman Puring sejak tahun 90-an, saat ditemui di lokasi kejadian.
Ika merinci dua kebakaran sebelumnya terjadi pada 2002 dan 2005, menjadikan insiden yang baru-baru ini terjadi sebagai yang ketiga kalinya dalam sejarah pasar tersebut. Kebakaran kali ini, menurutnya, jauh lebih besar dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah dibandingkan dengan peristiwa sebelumnya.
Wanita berusia 40 tahun itu mengatakan ia pertama kali mendengar kabar kebakaran saat Maghrib dari sesama pedagang. Mendengar kabar tersebut, ia langsung bergegas menuju lapaknya untuk menyelamatkan barang dagangannya.
Mengenai penyebab kebakaran, Ika mengaku mendengar informasi bahwa api bermula dari bagian tengah pasar. "Kalau aku denger-denger awalnya dari tengah katanya yang jual baju, sepatu, ada di situ semua, tas ada, ada semua," ujarnya.
Sekitar 500 unit kios dilaporkan ludes terdampak api yang mulai berkobar sekitar pukul 18.00 WIB itu. Kerugian materiil dipastikan sangat besar. Meski demikian, harapan utama Ika adalah tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
"Kalau barangnya enggak, korban jiwa kurang tahu. Mudah-mudahan enggak ada. Aamin," ucapnya.
Untuk mengatasi api yang berkobar hebat, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan mengerahkan sebanyak 115 personel. Upaya pemadaman berlangsung intensif mengingat besarnya area yang terdampak.
Dampak kebakaran ini juga meluas hingga ke Polsek Kebayoran Baru, yang lokasinya berdekatan dengan pasar. Sebanyak empat tahanan di Polsek tersebut terpaksa dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan sebagai langkah antisipasi dan pengamanan.