Kasus Deepfake Naik 550 Persen, Anak dan Wanita Rentan Jadi Sasaran

3 weeks ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi deepfake membawa tantangan baru di ruang siber. Salah satu ancaman terbesar adalah penyalahgunaan teknologi ini untuk tujuan berbahaya, terutama yang menyasar kelompok rentan seperti anak-anak.

Menyadari urgensi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memperkuat upaya perlindungan anak di ruang digital melalui tiga strategi utama yakni peningkatan literasi digital, penindakan konten berbahaya, dan regulasi perlindungan anak. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menegaskan komitmen pemerintah. "Komdigi berkomitmen menciptakan ruang digital yang aman bagi semua. Kami gencar melakukan edukasi literasi digital, melakukan takedown terhadap konten negatif, dan bekerja sama dengan aparat hukum untuk menindak kejahatan digital," kata Nezar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/7/2025).

Menurutnya, tantangan terbesar saat ini memang datang dari penyalahgunaan teknologi seperti deepfake dan AI yang semakin canggih. Konten manipulatif visual dan audio yang dihasilkan oleh teknologi ini tidak hanya menyesatkan, tetapi secara spesifik juga menyasar kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak.

"Gelombang perkembangan teknologi membuka peluang luar biasa, tapi juga membuka celah ancaman yang bisa melemahkan kepercayaan antar masyarakat," ujarnya, menyoroti dampak yang lebih luas dari penyalahgunaan teknologi ini.

Ancaman deepfake bukanlah isapan jempol belaka. Nezar mengutip laporan Sensity AI yang menunjukkan lonjakan kasus deepfake sebesar 550 persen sejak tahun 2019, dengan 90 persen di antaranya digunakan untuk tujuan berbahaya. Data ini sangat mengkhawatirkan karena memperlihatkan betapa cepatnya penyebaran dan penyalahgunaan teknologi tersebut. "Yang paling terdampak adalah perempuan dan anak. Setidaknya 11 persen perempuan usia 15 sampai 29 tahun pernah mengalami kekerasan berbasis gender online sejak usia belia," ujarnya.

Angka ini menjadi indikator serius bahwa anak-anak, bahkan sejak usia muda, telah menjadi korban dari kekerasan di dunia maya, termasuk yang dimungkinkan oleh teknologi deepfake. Merespons kondisi tersebut, Kemkomdigi telah mengambil langkah konkret dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 atau PP Tunas.

Peraturan ini secara khusus mengatur penyelenggaraan sistem elektronik untuk perlindungan anak. Implementasi PP Tunas diharapkan dapat memberikan landasan hukum yang kuat untuk menindak pihak-pihak yang menyalahgunakan ruang digital untuk merugikan anak-anak.

"Dalam hal ini, kami berharap di tingkat daerah sosialisasinya bisa lebih intensif untuk semua pemangku kepentingan, terutama di sekolah dan komunitas," ujar Nezar.

Selain penindakan hukum dan regulasi, literasi digital ditekankan sebagai keterampilan dasar yang krusial. Nezar menyoroti pentingnya kemampuan kritis dalam memilah informasi dan menjaga privasi data di era digital.

Di tengah kemudahan akses informasi, kemampuan untuk membedakan antara fakta dan manipulasi menjadi sangat vital. "AI seharusnya menjadi teman untuk berimajinasi dan berinovasi, bukan untuk membahayakan atau merugikan orang lain," tegasnya. 

Kemkomdigi tidak bekerja sendiri dalam upaya ini. Mereka mengajak seluruh elemen, mulai dari pemerintah daerah, komunitas, hingga keluarga, untuk ikut serta memperkuat ekosistem digital yang sehat dan aman, demi mewujudkan transformasi digital nasional yang inklusif.

Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. "Dengan memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risikonya, kita bisa bersama-sama mewujudkan generasi emas yang cerdas dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045," kata Nezar.

Read Entire Article