Liputan6.com, Jakarta- Mantan gelandang Tottenham Hotspur dan tim nasional Inggris, Dele Alli, dikabarkan telah dicoret dari skuad utama Como dan serius mempertimbangkan untuk pensiun dari sepak bola profesional. Situasi ini muncul setelah serangkaian masalah cedera, penurunan performa, dan tantangan di luar lapangan yang terus menghambat kariernya yang sempat gemilang.
Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, Alli tidak lagi masuk dalam rencana pelatih Como, Cesc Fabregas, untuk musim 2025-2026. Ia kini berlatih terpisah dari skuad senior bersama pemain-pemain lain yang kurang diminati, menandakan akhir dari perjalanannya di klub Italia tersebut.
Pertimbangan untuk pensiun ini bukanlah yang pertama kali bagi Alli, yang kini berusia 29 tahun. Ia pernah mengungkapkan bahwa sempat berpikir untuk gantung sepatu pada usia 24 tahun saat Jose Mourinho melatih Tottenham, karena berada dalam kondisi yang buruk dan mengalami masalah kesehatan mental.
Dicoret dari Rencana Cesc Fabregas di Como
Dele Alli secara resmi telah dicoret dari skuad utama Como dan kini berlatih secara individu, terpisah dari tim. Keputusan ini datang langsung dari pelatih Cesc Fabregas, yang dilaporkan telah memutuskan bahwa Alli tidak lagi masuk dalam pertimbangan taktisnya untuk musim mendatang. Como memilih untuk fokus pada pemain muda dengan catatan kebugaran yang lebih dapat diandalkan, sebuah indikasi jelas mengenai prioritas klub.
Harapan untuk bangkit sempat muncul ketika Alli bergabung dengan Como, klub Serie A Italia, pada Januari 2025 dengan kontrak 18 bulan. Namun, kariernya di Italia tidak berjalan mulus, ia hanya mencatatkan satu penampilan untuk klub tersebut sebelum akhir musim 2024/25. Debutnya melawan AC Milan pada Maret 2025 berakhir tragis, di mana ia diusir keluar lapangan sembilan menit setelah masuk sebagai pemain pengganti.
Insiden kartu merah tersebut, akibat tekel keras terhadap Ruben Loftus-Cheek, menjadi momen penting dalam penurunan kariernya di Como. Sejak insiden itu, Fabregas tidak pernah lagi memberikan kesempatan bermain kepada Alli hingga musim berakhir, meskipun ia telah kembali dari cedera dan mengikuti sesi latihan.
Perjalanan Karier Penuh Liku dan Tantangan Pribadi
Karier Dele Alli telah mengalami penurunan signifikan sejak meninggalkan Tottenham pada tahun 2022, di mana ia kesulitan menemukan performa dan kebugaran terbaiknya. Baik di Everton maupun selama masa pinjamannya di Besiktas, cedera berulang, penurunan performa, dan berbagai masalah pribadi menjadi kendala yang belum berhasil ia atasi. Ini menjadi faktor utama yang mendorongnya mempertimbangkan pensiun dini.
Alli secara terbuka berbicara tentang masalah di luar lapangan yang ia alami, termasuk pelecehan seksual saat kecil, berurusan dengan narkoba di masa mudanya, serta kecanduan pil tidur dan masalah kesehatan mental. Ia bahkan menjalani rehabilitasi pada tahun 2023 untuk mengatasi isu-isu tersebut, menunjukkan betapa kompleksnya tantangan yang dihadapinya di luar lapangan hijau.
Penurunan performanya juga ditandai dengan hubungan yang tegang dengan manajer seperti Jose Mourinho dan Antonio Conte di Tottenham, yang semakin memperburuk situasi. Ia juga pernah mempertimbangkan pensiun setelah mengalami cedera lain saat berusaha mendapatkan kontrak baru di Everton, menunjukkan bahwa ide pensiun sudah lama menghantuinya.
Masa Depan yang Tidak Pasti
Meskipun kontrak Dele Alli dengan Como akan berakhir pada Juni 2026, masa depannya di klub tersebut tampak tidak dapat dipertahankan. Klub melihat investasi pada pemain muda sebagai pilihan yang lebih aman dibandingkan terus bertahan dengan gelandang yang rentan cedera ini. Situasi ini menempatkan Alli pada persimpangan jalan yang krusial dalam kariernya.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa klub Brasil, Gremio, telah ditawari jasanya, mengindikasikan bahwa Como sedang mencari solusi untuk melepas sang pemain. Nilai pasar Alli saat ini menurut Transfermarkt adalah €2.00 juta, sebuah angka yang jauh menurun dibandingkan puncak kariernya.
Keputusan akhir untuk pensiun atau mencari tantangan baru akan sangat menentukan arah karier Dele Alli ke depan. Tantangan kebugaran dan masalah pribadi tetap menjadi hambatan utama bagi mantan bintang Inggris ini.