Karangan bunga berjejer di rumah keluarga pegawai Kemlu Zetro Leonardo Purba di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (3/9). Zetro sebelumnya meninggal karena ditembak orang tak dikenal di Lima, Peru.
Di rumah duka, beberapa karangan bunga sudah terpampang seperti dari Kementerian Luar Negeri hingga kerabat Zetro.
Keluarga pun sudah berkumpul di rumah duka. Namun, pihak keluarga masih belum bisa dimintai keterangan.
Ketua RW 15 setempat, Aris Indra, mengatakan akan mempersiapkan kebutuhan saat jenazah sudah dipulangkan.
“Kami juga sudah koordinasi dengan Deplu, dengan pihak aparat di sini, dan diperkirakan akan begitu banyak VVIP yang akan hadir,” kata Ketua RW 15 Perumahan Villa Gunung Lestari, Aris Indra saat ditemui, Rabu (3/9).
“Tugas kami di wilayah atau di lingkungan mempersiapkan, pertama mungkin perparkiran, mungkin flow semuanya, dan mungkin juga men-support keluarga yang paling penting,” sambungnya.
Aris mendapatkan informasi bahwa warganya itu baru akan diterbangkan ke Indonesia kalau proses autopsi sudah selesai dilakukan.
“Tapi ternyata dikonfirmasi ke saya, 'Pak RW, nunggu autopsi clear'. Autopsi clear baru nanti ini jalan,” ujarnya menurut informasi yang ia dapat.
Awal Mula Kasus Penembakan Zetro
Laporan media lokal Panamericana Television mengungkapkan Zetro ditembak saat bersepeda bersama istrinya. Kepolisian mengatakan Zetro sempat dicegat oleh orang tak dikenal di dekat apartemennya di Lima, kemudian melepaskan tembakan.
Zetro ditembak tiga kali dan tembakan paling fatal mengenai kepalanya. Ia kemudian dibawa ke Klinik Javier Prado dan dinyatakan meninggal dunia di sana.
Kepolisian Peru menyesalkan kejadian yang menimpa Zetro dan akan memulai penyelidikan untuk menangkap pelaku dan menguak motif penembakan. Istri Zetro kini mendapat perlindungan dari kepolisian setempat.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mendorong agar kasus ini diusut tuntas dan transparan.