
Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PT Pelni, Tri Andayani, memastikan kapal logistik penugasan milik Pelni terbuka untuk digunakan oleh seluruh pihak, termasuk Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih yang baru saja diluncurkan pemerintah pada Senin (21/7).
Koperasi Desa Merah Putih dirancang memiliki sejumlah lini usaha yang berkaitan erat dengan distribusi barang, seperti agen pupuk, outlet LPG 3 kg, gerai sembako, agen Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), layanan logistik pos, hingga penyaluran bantuan dan penyediaan obat murah.
Menanggapi potensi distribusi logistik untuk koperasi tersebut, Tri menjelaskan kapal penugasan logistik milik Pelni bersifat terbuka dan tidak dibatasi untuk kelompok tertentu.
"Kita ini sudah, kalau penugasan ini kan tentu terikat kontrak ya dari awal ya dengan penugasan logistik ini tentu dari mana sumber asalnya baik itu dari Koperasi (Desa) Merah Putih maupun dari misalnya dari pemda-pemda setempat itu tidak dibedakan gitu silakan saja," ujar Tri saat konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (24/7).
Tri memastikan seluruh pihak, baik koperasi, masyarakat umum, maupun pemerintah daerah, dapat memanfaatkan layanan kapal logistik penugasan tanpa perlu perjanjian eksklusif.
"Artinya siapa pun bisa menggunakan kapal ini gitu loh baik itu Koperasi Merah Putih maupun masyarakat maupun pemda itu tidak mengikat dengan satu perjanjian pengguna atau seperti apa," ungkap Tri.
Tri menilai dukungan pemda penting agar pemanfaatan kapal logistik bisa lebih optimal, terutama pada trayek Surabaya, Makassar, dan Kepulauan Maluku Utara.