Kabupaten Boltim Minim Lampu Penerangan Jalan, Warga: Padahal Tiap Bulan Dibayar

Tak hanya itu, akibat minimnya lampu penerangan jalan ini, kecelakaan rawan terjadi, karena kondisi jalan yang gelap. Untuk menerangi jalan, banyak masyarakat yang harus mengeluarkan dana pribadi untuk memasang lampu sendiri, walaupun terang lampu tersebut tak maksimal.

Pantauan manadobacirita, mulai dari wilayah Moyongkota hingga Modayag sama sekali tak ada lampu penerangan jalan. Yang ada hanya lampu milik warga yang sengaja dipasang di pinggir jalan.

"Memang sudah lama tak ada lampu jalan. Tidak tahu mengapa tak dipasang pemerintah," ujar beberapa warga di sepanjang jalan Moyongkota hingga Modayag.

Herry, salah satu warga menyesalkan sikap pemerintah yang tak menyediakan lampu penerangan jalan, padahal mereka setiap bulan ditagih pajak penerangan jalan umum yang sudah include di setiap pembayaran tagihan listrik maupun saat membeli token listrik.

"Kan setiap kami isi token listrik itu dipotong 10 persen untuk pajak penerangan jalan umum. Begitu juga bagi yang bayar listrik per bulan, total tagihan ditambah dengan pajak 10 persen itu. Seharusnya, kan harus ada lampu jalan itu karena tagihannya kami bayar terus," kata Herry.

Senada disampaikan Jemmy, warga lainnya. Menurutnya, lampu jalan yang sekarang ada, biasanya adalah bantuan dari Caleg pada Pemilu yang tagihan listrik harus dibayar warga karena jaringan listrik dipasang di rumah warga.

"Kami hanya minta agar ada lampu jalan agar tidak gelap lagi di jalan. Kan sangat mudah terjadi kecelakaan kalau gelap. Apalagi sepanjang jalan dari Moyongkota itu menanjak dan tak terlalu lebar, jadi kalau gelap sangat mudah kecelakaan," kata Jemmy kembali.