Jika Pasukan Penjajah Menyerang Armada Sumud…

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Laporan jurnalis Republika Bambang Noroyono dan Thoudy Badai dari Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, TUNISIA -- Gelap, lalu gaduh. Teriakan memaksa-maksa terdengar. "Sit down... sit down... sit down." Suasana yang mula hening berubah ngeri. Raung sirine kapal dan suara laut imitasi hilang. Diganti derap berantakan dari segerombolan orang-orang yang merangsek masuk. Mereka datang menyerang.

Gerombolan itu membawa pentungan. Lars mereka terasa menendang ke bagian badan belakang. Bahkan hantaman pentungan terasa di kepala. Mereka memaki-maki, menarik semua relawan yang sedang berada di bangku-bangku anjungan. Lalu maksa semua menunduk, tiarap rata lantai.

Maki-maki penyerang berangsur hilang. Lampu dinyalakan. Semua kembali terang. Dan mata baru dapat melihat kursi-kursi yang berantakan. Semua orang dalam posisi yang tak normal. Sebagian masih tiarap. Menunduk menekuk lutut. Saya, pun masih dalam kondisi seperti duduk di antara dua sujud. Tetapi dengan posisi kedua tangan lurus ke arah depan, dan telapak yang terbuka.

Adegan itu sekilas gambaran dari simulasi penyerangan dalam training Global Sumud Flotilla (GSF) di Tunisia, Rabu (3/9/2025). Sekitar 300 orang dari sedikitnya 44 negara jadi peserta dalam simulasi insiden di atas kapal konvoi damai menembus blokade Gaza tersebut. Karena hanya simulasi, saat lampu terang, semuanya tertawa. Lalu bertepuk tangan. Tetapi para pemandu pelatihan dari Steering Committee GSF (yang dilarang untuk disebutkan namanya karena keamanan) mengingatkan, agar para peserta jangan girang.

Karena kata dia, simulasi itu masih sangat jauh dari realita. Kengerian nyata yang diprediksi bakal dialami para peserta konvoi global adalah menghadapi Shayetet-13 yang merupakan unit khusus laut pasukan penjajahan Israel (IDF). Tentara Zionis Israel yang bersenjata modern dan lengkap. Dan dikatakan, skuat itu tak bakal segan menembak sampai mati para relawan, pun aktivis konvoi damai blokade Gaza yang nekat melawan saat disergap di atas kapal.

Bahkan kata si pemandu, gerak-gerak tubuh para relawan yang dianggap oleh tentara penyergap dari Zionis itu mengancam, bisa berujung pada penembakan. Itu mengapa, selama dalam masa training yang digelar di Gedung General Union of Tunisian Workers menekankan para relawan dan aktivis, termasuk wartawan yang ikut berlayar, memahami reaksi tanpa kekerasan dalam menghadapi situasi yang berisiko nyawa itu. 

"Tolong jangan bertepuk tangan. Jangan tertawa-tawa. Ini (simulasi) bukan keadaan yang sebenarnya. Yang akan dihadapi jauh lebih buruk dari ini," kata pemandu training tersebut dalam bahasa Inggris. Para pemandu, pun teriak-teriak menyampaikan agar seluruh peserta training, mengecek keberadaan orang-orang di sebelah masing-masing. Apakah masih lengkap, atau ada yang hilang.

"Periksa teman-teman Anda. Tolong periksa orang-orang yang sebelumnya ada di sebelah Anda. Apakah masih ada? Apakah teman-teman Anda di sebelah Anda masih ada?," kata si pemandu. Delegasi Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) yang berjumlah 30 orang dalam simulasi tersebut, pun ternyata ada yang hilang. Satu orang. Semua delegasi dari negara lainnya, pun mengecek rombongan masing-masing. Dan masing-masing negara, relawannya  banyak yang hilang. 

Para pemandu, kembali mengingatkan. "Kenali teman-teman Anda selama di kapal." Si pemandu menegaskan, para relawan dan aktivis dari manapun tak layak untuk ikut dalam misi konvoi damai menembus blokade Gaza, jika tak mampu kenal, tak mampu akrab dengan sesama di atas kapal damai. Karena konvoi damai menembus blokade Gaza ini, bukan misi main-main. Zionis Israel yang dihadapi. Kebengisan militer penjajah itu, bisa menyambar siapapun.

Aksi damai tanpa kekerasan

Read Entire Article